Selasa 08 Dec 2015 02:04 WIB
Nota Pembelaan Setya Novanto

Setya Novanto: Pengaduan SS Bentuk Rekayasa Politik Luar Biasa

Nota pembelaan Ketua DPR Setya Novanto
Nota pembelaan Ketua DPR Setya Novanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam nota pembelaan, Setya Novanto mengatakan pengaduan Menteri ESDM Sudirman Said merupakan rekayasa politik. Hal tersebut ia sampaikan dalam nota pembelaan kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

"Saya sungguh mencermati, merasakan, dan melihat, bagaimana pengaduan yang disampaikan Saudara Pengadu, sebagai bentuk rekayasa politik yang luar biasa. Berbagai kesimpulan yang disampaikan dalam surat pengadu tersebut, telah menghakimi saya secara sepihak," ucap dia dalam nota pembelaan yang diterima Republika.co.id.

(Baca: Setya Novanto Sebut Opini 'Praduga Bersalah' Mengorbankan Nama Baiknya)

Ia juga menambahkan Indonesia menghormati suatu tata pemerintahan yang mengedepankan kerja sama harmonis antara lembaga tertinggi negara. Bukan suatu tata pemerintahan yanag dikuasai oleh kepentingan dan ambisi per orang.

Dia menyatakan dengan menghadiri sidang yang diadakan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) merupakan upaya untuk menjernihkan suasana yang rusak selama beberapa waktu lalu. Sehingga dalam sidang MKD, Novanto ingin menunjukan bahwa tuduhan yang ditudingkan kepadanya tidak benar.

Ia juga menambahkan dalam beberapa hari ini ia merasa dihakimi melalui tuduhan yang tak benar. Terutama dalam pemberitaan yang seakan-akan memvonisnya sebagai orang atau kelompok yang bersalah.

Atas dasar itu, ia dengan tegas menolak butir satu hingga enam yang diajukan dalam laporan Sudirman Said kepada MKD pada tanggal 16 November. Menurutnya, keenam butir tuduhan tersebut bersifat serampangan dan tidak sesuai fakta dan Undang-Undang yang diurakan dalam laporan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement