REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama siap mengeluarkan dana untuk membangun flyover perlintasan kereta api. Bahkan, DKI bersedia menanggung seluruh biaya pembangunannya.
"Semua kami. Itu enggak masalah," kata Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Jakarta, Rabu (9/12).
Meski begitu, pembangunan flyover tersebut tetap sulit dilaksanakan. Ahok mengatakan, hal itu lantaran kepadatan kendaraan di Ibu kota. Pemprov harus bisa mengatur jadwal pembangunan jalan layang tersebut agar tidak terjadi kemacetan.
"Jakarta sudah puluhan tahun tertinggal pembangunan infrastrukturnya, jadi enggak bisa seenaknya," kata Ahok.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mendesak Pemprov DKI membenahi angkutan umum di Jakarta. Jonan juga meminta perlintasan sebidang agar segera ditutup.
Ini terjadi menyusul tabrakan antara KRL dan Metromini di Muara Angke, Jakarta Barat pada Ahad lalu. Ahok mengatakan, flyover menjadi satu-satunya kunci untuk meminimalisir kecelakaan di perlintasan kereta, terlebi perlintasan sebidang.
"Orang Jakarta suka melintas sembarangan. Nah kalau bisa kita ditutup pasti kita tutup, tapi nanti jadi tidak ada akses," katanya.