REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas Panitia Pengawas (Panwas) Pilkada kota Depok mengakui banyak ditemukan pemilih yang bukan asli warga Depok atau memiliki KTP Depok.
Menurut Petugas Panwas Depok, Iqbal, rata-rata pelanggaran yang dilaporkan adalah pemilih yang bukan berasal dari warga Depok. "Laporan yang masuk ke kita diantaranya undangan pencoblosan yang bukan warga Depok," katanya kepada Republika.co.id, Rabu (9/12).
Ia mengatakan, beberapa wilayah yang dilaporkan terdapat pelanggaran tersebut ada di Kecamatan Bojongsari dan Kelurahan Pondok Terong Kecamatan Cipayung. Namun ia tak memberikan keterangan detail di TPS mana para pemilih 'siluman' itu mencoba coblos.
Pilkada Depok diikuti dua pasangan calon Idris Abdul Shomad-Pradi Supriatna dan Dimas Oky Nugroho-Babai Suhaimi. (Hitung Cepat Pilkada Depok: Idris-Pradi Raih 61 Persen Suara).
Pasangan calon Idris Abdul Shomad-Pradi Supriatna diusung tiga partai, diantaranya PKS, Gerindra, dan Demokrat. Sedangkan Dimas Oky Nugroho-Babai Suhaimi diusung koalisi besar diantaranya Golkar, PDI Perjuangan, PKB, PAN, dan NasDem.