Jumat 01 Jan 2016 16:19 WIB

Kisah Sagu Papua

Red: Citra Listya Rini
Kapurung biasanya disantap dengan sagu atau sinonggi, yang mirip dengan sagu Papua atau papeda.
Foto:
Sagu

Papua tercatat memiliki 1,2 juta pohon sagu, 95 persen di antaranya tumbuh alami dan belum dimanfaatkan menurut Nadirman.

Provinsi itu berpotensi menghasilkan delapan juta ton sagu per tahun dari pohon yang tumbuh alami dan belum dimanfaatkan.

"Sagu memiliki banyak manfaat selain menjadi makanan pokok, dan delapan juta ton per tahun hilang begitu saja tanpa manfaat yang maksimal," kata Nadirman.

Ia menjelaskan dalam keadaan terendam air, apalagi air mengalir, kualitas pati sagu dapat bertahan hingga satu tahun.

Sagu-sagu yang yang tumbuh alami tanpa perawatan khusus dari manusia, menurut dia, kualitasnya sangat baik dan bisa diolah menjadi berbagai produk pangan dengan kandungan karbohidrat tinggi.

Perum Perhutani membangun pabrik pengolahan sagu modern di Kais untuk memanfaatkan potensi sagu Papua yang melimpah. Pabrik itu akan mampu menghasilkan 100 ton tepung sagu per hari.

Nadirman, yang terlibat dalam pembangunan pabrik pengolahan sagu itu, mengatakan bahwa sagu bisa menjadi pendukung upaya Indonesia mewujudkan swasembada pangan.

"Sagu tidak memerlukan lahan yang luas dan mampu tumbuh tanpa perawatan intensif, yang terpenting adalah memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi, mudah dicerna," katanya.

Nadirman mengakui bahwa menjadikan sagu sebagai makanan pokok di seluruh Indonesia tidak akan mudah namun itu bukan sesuatu yang tidak mungkin dilakukan.

Pria yang yang sudah bertahun-tahun meneliti sagu itu mengatakan setidaknya masyarakat wilayah Indonesia timur yang sebagian sudah biasa mengonsumsi sagu bisa digerakkan untuk kembali menjadikan sagu sebagai makanan pokok.

"Tidak perlu mengirim beras miskin ke Timur, khususnya Papua, karena biaya mahal dan kualitas beras kurang bagus, lebih baik dana tersebut untuk mengembangkan sagu menjadi kualitas baik," katanya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement