Jumat 01 Jan 2016 18:11 WIB

Pengamat LIPI: Golkar Cuma Alat Tunggangan

Rep: c39/ Red: Teguh Firmansyah
Simpatisan Partai Golkar.
Foto: foto : dok. Republika
Simpatisan Partai Golkar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indria Samego menilai tidak ada orang yang berpikir untuk membesarkan Partai Golkar. Hal ini dia sampaikan melihat perseteruan partai pohon beringin tersebut di sepanjang 2015.

"Golkar itu karena partai hanya dijadikan sebagai alat untuk menggapai kenaikan kelas, bukan dibesarkan. Sebagai alat tunggangan, semua orang ingin mengeksploitasi seberapa manfaat dari Golkar itu," kata Indria saat dihubungi Republika.co.id, Jum'at (1/1)

Menurutnya, perseteruan antar dua kubu bisa berakibat buruk pada Partai Golkar. Kata dia, baik kubu Abu Rizal Bakrie atau Kubu Agung Laksono saat ini masih sama-sama memikirkan bagaimana menguasai Golkar. "Tidak ada orang yang mempunyai keinginan untuk membesarkan Golkar," ujarnya.

Indria mengatakan, dulu hanya seorang Soeharto yang dapat membesarkan partai tersebut. Seperti Setya Novanto, kata dia, menjadi besar dengan menjadi ketua DPR hanya karena Golkar-nya. "//Gak// ada orang yang membesarkan Golkar, tapi Golkar menjadi tunggangan," ucapnya.

Indria menambahkan, jika orang-orang yang berada di Partai Golkar masih berfikir untuk memperoleh manfaat dari partai tersebut, pasti partai itu tidak akan pernah besar.  "Sudah pasti karena golkar menjadi tunggangan, banyak orang yang ingin menunggangi. Dan jangan lupa golkar itu diwarnai oleh banyak faksi gitu, ya pasti ribut, foksi aja ada berapa warna gitu kan," ujarnya.

Baca juga, Ini Episode Paling Pelik Bagi Golkar.

Sekedar informasi, sebelumnya Menkum HAM telah mencabut SK kepengurusan Golkar kubu Agung, tapi pencabutan tersebut tidak disertai SK penerbitan kepengurusan baru Golkar yang sah.

Sementara, bila merujuk putusan Mahkamah Agung (MA), kepengurusan yang sah otomatis kembali ke Munas Riau yang masa kepengurusannya pun telah berakhir pada 31 Desember 2015 kemarin.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement