Selasa 12 Jan 2016 13:29 WIB

Tujuh Saksi Kasus Kematian Mirna Dicocokkan dengan CCTV

Rep: c21/ Red: Bilal Ramadhan
Anggota Reskrim Polda Metro Jaya melakukan pra-rekonstruksi di Cafe Olivier, Mal Grand Indonesia, Jakarta, Senin (11/1). (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Anggota Reskrim Polda Metro Jaya melakukan pra-rekonstruksi di Cafe Olivier, Mal Grand Indonesia, Jakarta, Senin (11/1). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya telah melakukan gelar Prarekonstruksi di Cafe Olivier, West Mall Grand Indonesia, pada Senin (11/1) kemarin. Pra rekonstruksi yang dilakukan dalam rangka konstruksi kronologis terkait meninggalnya Wayan Mirna Salihin (27 tahun), Rabu (6/1) lalu.

"Terdapat tujuh saksi dicocokkan dengan timeline yang dimiliki mengacu pada cctv, jam di kasir kita cocokan kurang lebih begitu," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti, Senin (12/1).

Untuk keterangan saksi sendiri, Krishna belum dapat menjelaskan. Karena pada waktunya pihak kepolisian pasti akan menyampaikannya. Krishna menyampaikan pada awalnya, ada saksi yang tak bekerjasama, tapi akhirnya kooperatif datang.

Inti dari penyelidikan adalah apakah terdapat kelalaian atau tidak, kemudian mencari jika ada tersangkanya. Sampai saat ini, pihak kepolisian belum dapat menyampaikannya ke publik. Meskipun, seperti itu, namun penyidikan tetap berjalan. Karena Mirna meninggal dalam kondisi tak wajar.

Jadi penyelidikan akan terus dilakukan apakah Mirna meninggal akibat gangguan kesehatan resisten peristiwa. Sebab kematian sedang diselidiki, dia bersama beberapa pihak. "Sekarang membuat terang peristiwa pidananya misalnya dibunuh, mati karena sakit dan lain-lain," kata dia.

Jadi pihak kepolisian harus mencari sebab kematian Mirna. Hal itu, disampaikan Krishna agar tidak membuat khawatir kerugian di publik. Sebab kalau seperti itu, nanti orang-orang akan khawatir untuk pergi ke cafe.

Kemudian untuk media sosial, pihak kepolisian mengimbau jangan terlalu percaya. Karena kepolisian yang menyampaikan info, dan pihaknya bekerja. Pada waktunya, kepolisian akan memberikan info yang sebenarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement