Kamis 14 Jan 2016 16:16 WIB

Soal Bom Sarinah, Sutiyoso: Tak Perlu Banyak Bicara

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ilham
Kepala Badan Intelejen Nasional (BIN) Sutiyoso bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/9).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Kepala Badan Intelejen Nasional (BIN) Sutiyoso bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Intelejen Negara, Sutiyoso mengatakan, pihaknya masih menyelidiki jaringan dari pelaku bom di Sarinah. Namun, Sutiyoso mengaku tidak bisa berbicara banyak terkait hal ini.

"Ya kita bakal akan ada penelusuran lebih lanjut jaringannya siapa aja," kata Sutiyoso, Kamis (14/1).

Sutiyoso mengatakan, pihaknya sudah melakukan deteksi. Deteksi ancaman ini sudah ada sejak akhir tahun 2015 kemarin. Saat ditanya soal pihaknya yang kecolongan karena ada teror ini, Sutiyoso meminta tak banyak bicara dulu.

"Tak perlu banyak bicara. Terserah kamulah mau ngomong apa," kata Sutiyoso.

Serangan bom pertama kali terjadi pada pukul 11.00 di pos polisi lalu lintas di Sarinah, Thamrin. Dari ledakan itu, satu orang luka berat dan tiga orang warga sipil menjadi korban. (Enam Jenazah Tiba di RS Polri).

Serangan kedua berlangsung pukul 11.15, tepatnya di Skyline Building atau Djakarta Teater. Tepatnya di Cafe Starbuck. Dari ledakan kedua, empat korban harus menerima luka berat.

"Hanya ada dua ledakan besar. Kalau ada terdengar ledakan lagi, itu suara baku tembak aparat dengan pelaku," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal, di depan Djakarta Theater, Kamis (14/1).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement