Senin 18 Jan 2016 01:15 WIB

Pamitan Terakhir Pelaku Teror di Sarinah

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Ilham
Pelaku serangan teror di Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1).
Foto: REUTERS/Veri Sanovri/Xinhua
Pelaku serangan teror di Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua jam sebelum meledakkan bom di kawasan Sarinah, Jalan HM Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1), Afif--salah seorang pelaku teror Sarinah--sempat berpamitan pada pemilik kos tempat ia menginap. Fatimah (45 tahun), ibu kos itu, mengingat bagaimana Afif menyapanya pagi nahas itu.

“Bu berangkat dulu,” kata Fatimah menirukan Afif. “Ya, saya bilang, ‘iya hati-hati’,” kata Fatimah ketika ditemui Republika.co.id di rumahnya, Kampung Sanggrahan, Nomor 58, RT 02 RW 03, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, Ahad (17/1). (Baca juga: Mesir, Gelombang Ketakutan Menjelang 25 Januari).

Afif dan dua kawannya tinggal di kos Fatimah sejak Senin, 28 Desember 2015. Matsani (40 tahun), suami Fatimah, terlihat tidak percaya aksi teror pada Kamis itu telah direncanakan di kos miliknya. Sambil mengisap rokoknya dalam-dalam, Matsani mencoba mengingat bagaimana ketiga orang itu datang kepadanya.

“Sekitar pukul 16.00 hari itu, Ali membawa temannya ke sini,” ujar dia perlahan. Ia tak menyangka, Muhamad Ali (40 tahun) yang merupakan tetangganya, menjadi aktor penting dalam perencanaan teror di Sarinah dan sekitarnya. Ali membawa Afif alias Sunakim, Ahmad Muhazad, dan Dian Juni Kurniadi untuk mengindekos di rumah Matsani.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement