REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usaha Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk menggelar islah kian gencar. Terbukti, gerakan yang menamakan Poros Penyelamat Partai, mendatangi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly.
Rombongan yang dikomandoi Epyardi Asda Cs diterima secara langsung oleh Yasonna Laoly di ruang kerjanya. Perbincangan antara Poros Penyelamat Partai dengan Yasonna berlangsung hampir 2,5 jam.
Usai pertemuan, Epyardi mengatakan pertemuan dengan Yasonna sangat cair sekali. Bahkan, Yasonna mendukung agar terjadi islah diantara PPP. "Alhamdulillah kita diterima langsung oleh Pak Menteri. Kita berbicara mengenai islah di tubuh PPP dan pak menteri sangat mendukung," katanya di Jakarta, Jumat (22/1).
Kedatangan Poros Penyelamat Partai ini, lanjut Epyardi, akan mencari cara bagaimana menyelamatkan partai dari kehancuran. Sebab, semua yang berada di poros ini menginginkan PPP bangkit dan bersatu.
"Berdasarkan komunikasi dengan kawan-kawan, kita sudah capek konflik terus. Kita lagi mencari cara bagaimana bisa menyelesaikan ini," ujar dia.
Menurutnya, pemerintah akan menerima apapun keputusan yang dikeluarkan asalkan menyenangkan semua pihak. Jadi, jika keputusan hanya menyenangkan sebagian pihak pemerintah keberatan.
Pemerintah juga menginginkan situasi dan kondisi adem ayem. Netral tetapi tidak ada yang dirugikan, makanya bersama-sama mencari solusi untuk bersatu.
Ia menjelaskan, Menkumham pada prinsipnya ingin tidak ikut dalam wacana tersebut. Sebab, Yasonna sangat menginginkan PPP untuk segera menyelesaikan konflik.
Sebelumnya, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Hamonangan Laoly mengaku dilarang Mahkamah Kehormatan Partai Persatuan Pembangunan untuk mengeluarkan surat keputusan kepengurusan PPP.
Menurut dia, jika mengacu putusan Mahkamah Agung, seharusnya kementeriannya mengesahkan pengurus hasil Muktamar Jakarta dengan pimpinan Djan Faridz.