REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sebanyak 301 eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Sumatera Utara akan segera dipulangkan ke daerah asal mereka masing-masing di Sumatra Utara (Sumut). Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Hasban Ritonga mengatakan, pihaknya akan segera memetakan para eks anggota Gafatar yang tidak lagi memiliki tempat tinggal akibat telah di jual sebelum mereka berangkat ke Mempawah, Kalimantan Barat.
"Kita telusuri apakah betul sudah di jual atau cuma kamuflase. Bagi yang sudah tidak ada, tentu ada penanganan khusus. Pemerintah tidak akan menelantarkan mereka," kata Hasban usai rapat koordinasi penanganan pemulangan Gafatar Sumut di kantor Pemprov Sumut, Medan, Rabu (27/1).
(Baca Juga: 80 KK Eks Gafatar Asal Sumut Dipulangkan).
Selain itu, Hasban mengatakan, pihaknya juga akan memikirkan nasib para pelajar yang menjadi eks anggota Gafatar. Para anak sekolah ini, Hasban mengatakan harus bersekolah kembali dan akan disesuaikan dengan situasi nantinya. "Jangan sampai tidak terurus. Kan harus lebih kooperatif mengajak mereka, mengimbau mereka," ujarnya.
Sementara untuk pegawai negeri sipil (PNS) yang meninggalkan pekerjaannya, Hasban mengatakan, tentu akan ada penanganan khusus.
"Tentu berlaku aturan PNS. Tidak bisa diabaikan begitu saja karena akan jadi preseden buruk kalau diabaikan. Harus pakai pendekatan khusus," kata Hasban.
Menurutnya, para eks Gafatar Sumut tersebut saat ini masih berada di Mempawah, Kalimantan Barat. Nantinya, mereka akan ditempatkan di penampungan sementara di beberapa kesatuan TNI di sejumlah kabupaten/kota di Sumut. Di penampungan ini, mereka akan mendapatkan pendampingan dari tim khusus yang disediakan Pemprov Sumut.
"Untuk anggaran tentu provinsi dan termasuk kabupaten/kota yang termasuk warganya akan dipulangkan. Jadi kita bersinergi," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Kapolda Sumut, Brigjen Adhi Prawoto mengatakan, pihaknya menjamin keamanan para eks Gafatar Sumut yang akan dipulangkan. "Kita jamin keamanan para pengungsi karena merupakan hak konstitusi warga negara," kata Adhi.
Berdasarkan data yang dimiliki Pemprov Sumut, Kota Medan menjadi kota dengan eks anggota Gafatar terbanyak, yakni berjumlah 135 orang. Kota Binjai menyusul dengan jumlah 36 orang, Deli Serdang 25 orang dan Batubara 24 orang.
Sedangkan untuk Simalungun sebanyak 15 orang, Tebing Tinggi 14 orang, Langkat 13 orang, Padang Sidempuan 11 orang,Serdang Bedagai sepuluh orang, Asahan delapan orang, Sibolga tujuh orang, dan Tapanuli Utara tiga orang.