Ahad 31 Jan 2016 16:29 WIB

Dita Mengaku Ditonjok Masinton Sambil Dimaki 'Diem Lo Anj**g'

Rep: Amri Amrullah/ Red: Joko Sadewo
Memar di muka Dita Aditia
Foto: media sosial
Memar di muka Dita Aditia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dita Aditia Ismawati mengaku dibogem dua kali oleh anggota DPR dari Fraksi PDIP Masinton Pasaribu. Tidak hanya itu, Dita juga dimaki dengan kata-kata kasar anj**g.

(Baca: Pukul Tenaga Ahli DPR, Legislator PDIP Dilaporkan ke Bareskrim)

Dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Dita mengaku kalau setelah dijemput Masinton dan Husni, pada akhirnya mereka hanya berdua di dalam mobil. Tadinya mereka bertiga di dalam mobil, yaitu Dita, Masinton, dan Husni (sopir Masinton). Namun, karena Husni diinstruksikan Masinton untuk membawa mobilnya, akhirnya hanya Dita dan Masinton yang ada di dalam mobil.

"Saya masih di dalam mobil otomatis pelaku (MP) menyetir dan interogasi saya bawa putar-putar, saya tidak diizinkan turun pulang, terus saya dibawa puter-puter di jalan sambil dimaki-maki dan saya nangis," cerita Dita dalam rilis yang dibuatnya.

Karena menangis dan meminta pulang, menurut Dita, Masinton lalu memakinya, "Diem lo anj**g, malah nangis lagi!". Dita lalu menggebrak dashboard mobil dan meminta dipulangkan. "Bawa gw pulang, gw cuma mau pulang dan istirahat badan cape. Atau telepon temen gw karena janji mau anter gw pulang".

(Baca: Kronologi Lengkap Memarnya Dita versi Staf Masinton)

Pada saat itulah, menurut Dita, tonjokan dua kali melayang kena pelipis matanya. Tonjokan itu dilakukan dengan tangan kiri Masinton, sembari pelau bilang, "Diem lo anj**g!!".

Usai menerima pukulan itu, Dita mengaku berasa gelap. Matanya 'kunang-kunang' dan panas. "Lalu saya teriak, 'kenapa saya harus ditonjok?' Tolong, saya teriak di dalam mobil hanya berdua dengan pelaku."

Republika.co.id mencoba mengonfirmasi kepada Dita terkait rilis yang diberikannya tersebut. Namun, hingga kini Dita belum bisa dihubungi. Sementara, Sekretaris DPW Nasdem DKI  Wibi Andrino, yang ikut menemani pelaporan MP ke aparat kepolisian pada Sabtu (30/1) malam, membenarkan jika kronologi tersebut dibuat oleh Dita.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement