Senin 15 Feb 2016 16:53 WIB

Warga Bekasi Sudah Jenuh dengan Banjir

Rep: C38/ Red: Ilham
Banjir di Bekasi (ilustrasi)
Banjir di Bekasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Puluhan tahun Perum Nasio Indah di kecamatan Jatiasih, Bekasi menjadi langganan banjir. Warga Perumnas sudah merasa jenuh dengan banjir yang tak kunjung dapat diatasi.

"Swadaya warga sudah luar biasa. Tapi bayangkan, 32 tahun berkecimpung dengan banjir. Warga sudah jenuh," kata Wakil Ketua RW 15 sekaligus Ketua Tim Pembangunan Sarana dan Prasarana (TPST), Setyono kepada Republika.co.id, Senin (15/2).

Kondisi banjir yang tidak kunjung teratasi membuat Setyono dan warga menyerah. Namun, penanganan banjir Nasio mulai dikerjakan langsung oleh pemerintah Kota Bekasi. Menurut dia, Wali Kota Bekasi sudah mencanangkan Nasio Indah sebagai proyek sekunder dalam penanggulangan banjir Kota Bekasi tahun 2016-2017.

Setyono menuturkan, banjir di kawasan ini disebabkan oleh pendangkalan Kali Cakung. Sekarang, sedang direncanakan pembuatan folder untuk menampung air, serta peninggian tanggul di sekeliling Nasio Indah. Pekerjaan itu dimulai pada tahun anggaran 2016-2017 ini.

Kendati demikian, kata Setyono, di kalangan warga juga sudah ada TPST. Tim ini bertugas melakukan pertolongan pertama bila banjir merendam kompleks, serta menambal bagian-bagian yang bocor. Warga juga sudah menyiagakan pompa air dan perahu karet.

Lelaki yang sudah puluhan tahun tinggal di Nasio ini menuturkan, banjir tercatat mulai terjadi sejak pendangkalan Kali Cakung. Perumahan Nasio Indah, Jatiasih dibangun pada 1985. Pada era 1985 hingga awal 1990-an, banjir tidak pernah menyapa. "Awal perumahan ini dibangun, tidak pernah banjir karena sungainya dalam," kenang dia. (Antisipasi Banjir, Saluran Air Dibersihkan).

Dulu ketinggian permukaan air sungai mencapai sekitar 1 meter dari permukaan jalan. Sekarang ketinggian air sungai sudah hampir sama dengan jalan-jalan kompleks. Tak ayal, air pun meluber bila musim penghujan.

Ia menambahkan, tanggul sudah dibangun, tapi masih tetap tambal sulam. Dulu, tanggul pertama hanya setinggi setengah meter. Kini, ketinggian tanggul sudah 2,5 meter. Akibat pekerjaan tambal sulam itu pulalah, tanggul acapkali bocor. Berkurangnya daerah resapan air akibat giatnya pembangunan pemukiman juga turut menambah parah banjir.

Menurut laporan warga, pada Ahad (14/2), kemarin, sekitar pukul 19.10, genangan air sempat muncul di wilayah Perum Nasio Indah RW 15 dan 16 akibat guyuran hujan deras. Ketinggian air bervariasi antara 20-50 sentimeter. Sebagian warga memarkir kendaraannya di tepi jalan. Namun, aktivitas warga masih normal seperti biasa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement