REPUBLIKA.CO.ID, LAS VEGAS -- Bakal calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump kembali meraih kemenangan di kaukus Nevada pada Selasa (23/2), lalu. Ini merupakan kemenangan ketiga Trump secara berturut-turut sejak primary New Hampshire dan South Carolina.
Trump kini dapat mengklaim kemenangan di Barat, Selatan, dan Timur Laut. Sementara dua saingan utamanya, Senator Marco Rubio dan Ted Cruz, berjuang untuk tempat kedua dalam upaya mengerem laju Trump.
"Kami menang, menang, memenangkan negara. Segera, negara akan mulai menang, menang, menang," kata Trump setelah kemenangannya.
Berkat kemenangan ini, Trump diperkirakan akan segera bisa mengklaim nominasi Presiden dari Partai Republik. Menurutnya, dua bulan ke depan akan menakjubkan bagi dirinya.
"Kami mungkin bahkan tak perlu dua bulan, sejujurnya," kata miliader itu di hadapan pendukungnya di Las Vegas.
Kemenangan Trump mendapat sokongan besar dari kelompok yang mengaku marah dengan cara pemerintah saat ini bekerja. Sekitar enam dari 10 peserta kaukus mengatakan sudah kesal dengan cara kerja pemerintah. Inilah yang menjadi pendorong bagi dukungan terhadap Trump sebagai calon di luar politisi.
"Orang-orang ini mengetahui bagaimana menyalakan api mereka untuk Trump," kata Ahli Strategi Partai Republik di Washington Ford O'Connell.
Hasil awal kaukus menunjukan Trump memimpin dengan angka yang cukup jauh mengungguli para pesaingnya. Ia diperkirakan memperoleh sekitar 20 persentasi poin di depan posisi kedua.
Setelah kemenangan di New Hampshire, South Carolina dan Nevada, Trump kini bersiap membangun momentum menuju Super Tuesday pada 1 Maret mendatang. Di Super Tuesday, ada selusin negara bagian yang akan meggelar kontes pemilihan calon presiden secara serempak.
Sementara bagi pesaing Trump lainnya, Kaukus Nevada dipandang sebagai uji kritis untuk Rubio dan Cruz. Rubio kini sedang berupaya membuktikan dia bisa membangun momentum terbaru. Sedangkan Cruz sedang mencari percikan untuk membantunya pulih dari hambatan dalam kampanyenya.