Kamis 03 Mar 2016 17:35 WIB

Seluruh Pihak PPP Akan Bahas Formulasi Islah

Rep: Agus Raharjo/ Red: Bilal Ramadhan
(Dari kiri) Anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang juga Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa, Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly,Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Wakil Ketua Umum Part
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
(Dari kiri) Anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang juga Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa, Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly,Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Wakil Ketua Umum Part

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penyatuan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan segera direalisasikan. Seluruh pihak yang bertikai di internal partai berlambang Ka’bah ini akan bertemu untuk mencari formulasi islah.

Politikus PPP, Arwani Tomafi mengatakan, akhir pekan ini seluruh pihak dari masing-masing kubu akan bertemu untuk membahas soal islah. “Semangat islah terus dikerucutkan, menuju muktamar, rencana Ahad atau akhir pekan ini,” ujar Arwani pada Republika.co.id, Kamis (3/3).

Menurut Arwani, seluruh pihak harus berkejaran dengan waktu yang disediakan Menteri Hukum dan HAM melalui Surat Keputusannya. Namun, pertemuan ketiga kubu di internal PPP ini bukan melalui Majelis Islah yang sudah dibentuk Ketua Umum PPP hasil muktamar Bandung, Suryadharma Ali.

Namun, pertemuan untuk mengerucutkan formulasi islah di PPP akan dilakukan langsung antara pihak muktamar Bandung, muktamar Jakarta dan muktamar Surabaya. “Seluruh kader akan duduk bersama mencari formula terbaik,” tegas Arwani.

Dengan batas waktu yang hanya sampai bulan Juni 2016 ini, proses islah di internal PPP diharapkan cepat selesai. Menurut Arwani, komunikasi ketiga pihak yang dulu sulit dilakukan, sudah mulai mencari.

Bahkan, kubu Bandung mengklaim, Ketua Umum PPP hasil muktamar Jakarta, Djan Faridz sudah membuka komunikasi dengan pihak Bandung dan Surabaya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement