Senin 14 Mar 2016 20:50 WIB

Dinas Pertanian Cetak Seribu Hektare Lahan Sawah Baru Tahun Ini

Rep: Issha Harruma/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah petani memanen padi di Kampung Kilasah, Sawah Luhur, Serang, Banten, Jumat (11/3).
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Sejumlah petani memanen padi di Kampung Kilasah, Sawah Luhur, Serang, Banten, Jumat (11/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Demi mewujudkan target swasembada beras, pemerintah terus mencetak sawah baru di berbagai daerah di Indonesia. Di Sumatera Utara, pemerintah melalui Dinas Pertanian Sumut mencetak seribu hektar sawah baru di tahun 2016. Hal ini ditandai dengan penandatanganan MoU kontrak cetak sawah baru bersama Kodam I Bukit Barisan hari ini, Senin (14/3).

Kepala Seksi Pengembangan Lahan dan Perluasan Areal Dinas Pertanian Sumut Lusiantini mengatakan, seribu hektar sawah baru ini berada di Mandailing Natal. "Tanahnya punya petani, TNI ikut bantu mengawal," kata Lusiantini saat dihubungi.

Lusiantini mengatakan, dari seribu hektar sawah baru ini, produksi beras ditargetkan sebesar 5,2 ton per hektar. Diperkirakan pada tahun ini, sawah tersebut akan panen satu kali pada triwulan kedua atau ketiga.

"Tahun depan minimal dua kali panen," ujar dia.

Menurut Lusiantini, dalam kerja sama ini, Dinas Pertanian akan memberikan bantuan berupa benih dan pupuk. Selain itu, pemerintah juga akan ikut membantu membentuk saluran air sebagai sumber air sawah tersebut.

"Kita bentuk irigasi nanti di sini, saluran airnya. Jadi sumber airnya kita ambil dari sungai. Dikelilingi sungai itu lokasinya. Pompa air juga disediakan," kata Lusiantini.

Pemilihan Mandailing Natal sebagai lokasi lahan baru ini, kata Lusiantini, bukan tanpa alasan. Selain karena para petani sudah bersedia, lokasi di kabupaten ini juga cocok untuk dijadikan lahan sawah baru. Lusiantini menjelaskan, selain dekat dengan sumber air, tanah di Mandailing Natal juga cocok untuk ditanami padi. Paling penting, lahan ini tidak berada di dalam kawasan hutan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement