REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penangkapan terduga teroris Neo-JI yang berafiliasi dengan Alqaidah, Siyono (33) asal Klaten dianggap sia-sia. Sebab terduga perakit senjata api teroris tersebut meninggal setelah ditangkap kepolisian.
"Kalau informasi yang dapat diungkap polisi secara keseluruhan itukan lebih baik. Ketimbang harus ditangkap banyak orang, dan informasi yang didapat tidak ada. Tidak ada gunanya juga," kata Pengamat Terorisme Indonesia, Al Chaidar, Selasa (15/3).
Penangkapan teroris yang dilakukan Detasemen Khusus 88 Antiteror tidak sesuai prosedur. Karena saat ditangkap terduga dalam keadaan sehat, namun mengapa dia mendapatkan tindakan brutal.
Chaidar meminta kepada kepolisian agar mempertanggungjawabkan tindakan brutal tersebut. Lebih lanjut, Chaidar menuturkan kalau Siyono dapat ditangkap dalam keadaan hidup, tentu aparat kepolisian bisa mengorek informasi lebih banyak.
Namun karena terduga telah meninggal, maka semua informasi penting terkubur bersama mayatnya untuk selama-lamanya. "Ini yang tidak kita hendaki," kata dia.
Baca juga, Keluarga Terduga Teroris Siyono Tuntut Keadilan.