REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Empat negara di Uni Eropa yaitu Inggris, Jerman, Prancis, dan Belanda meningkatkan pengamanan bandara dan kereta menyusul serangkaian ledakan di Brussels, Belgia, Selasa (22/3) pagi.
Pengamanan bandara di negara-negara anggota Uni Eropa diperketat setelah serangkaian ledakan menghantam bandara Zaventem dan stasiun metro Maalbeek di Brussels yang membuat sedikitnya sebelas jiwa tewas. (Baca: Ledakan Brussels, Media Lokal Laporkan 11 Tewas).
Pejabat dari bandara Gatwick di Inggris, bandara Frankfurt di Jerman, bandara Charles De Gaulle di Paris, Prancis, serta bandara nasional Belanda mengumumkan bahwa pengamanan akan diperketat pascaledakan di Brussels.
"Sebagai akibat dari ledakan mengerikan di Brussels, kami meningkatkan pengamanan yaitu kehadiran petugas keamanan dan patroli sekitar bandara," bandara Gatwick memberikan pernyataan seperti dikutip dari laman Newsweek, Selasa (22/3).
Sementara itu seorang sumber bandara Charles De Gaulle berbicara kepada AFP bahwa personel keamanan telah disebarkan di bandara hingga ke terminal delapan. Selain itu ada peningkatan pengecekan kereta yang tiba dari Brussels. Polisi juga meningkatkan pengamanan di stasiun kereta dan transportasi publik lainnya di Paris. Selain itu patroli tambahan akan dilakukan di bandara Orly dan di selatan Kota Toulouse.
Belanda juga siaga dan meningkatkan pengamanan dan bandara dan stasiun kereta. Termasuk yang berada di perbatasan selatan dengan Belgia.‘’Sebagai pencegahan, kami akan melakukan tindakan tambahan di Belanda," kata koordinator untuk terorisme dan keamanan memberi pernyataan di situsnya yang dikutip AFP.
Pernyataan itu menambahkan, akan ada patroli polisi ekstra di Schiphol, Rotterdam, Eindhoven, dan kontrol perbatasan di perbatasan selatan. Menteri Dalam Negeri Belgia juga telah meningkatkan level ancaman keamanan negara hingga maksimum setelah serangan. Hingga berita ini ditulis, belum ada yang mengklaim bertanggung jawab melakukan serangan di Brussels.