REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Mafilindati Nuraini menyampaikan, meningkatnya kasus perceraian karena masalah ranjang, merupakan perkara yang kasuistis dan tidak selalu terjadi.
Meskipun jumlahnya meningkat, kejadiannya relatif sedikit dan dapat ditanggulangi oleh berbagai cara. "Kami sendiri meimbauan agar pasangan suami istri kembali pada komitmen pernikahan itu untuk tujuan apa," ujar perempuan yang akrab disapa Linda itu, Ahad (27/3).
Ia mengemukakan, pernikahan bukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan biologis saja. Melainkan ada hal lain yang hendak dicapai.
Seperti berketurunan dan menciptakan keluarga yang harmonis. Sehingga mampu memunculkan generasi penerus bangsa yang baik.
Karena itu, kelanggengan hubungan suami istri harus dipertahankan. Apalagi jika sudah memiliki anak.
Sedangkan untuk mencegah penurunan vitalitas pria, Linda mengaku lebih fokus pada upaya promotif preventif pada masyarakat. Antara lain dengan menerapkan pola hidup yang sehat.
"Contoh, tidak melakukan berkebiasaan merokok, tidak mengonsumsi narkoba, olahraga teratur, dan makan makanan yang sehat," katanya.
Kepala Bagian Humas Pengadilan Agama (PA) Sleman, Marwoto menyampaikan, dalam tiga tahun terakhir ini perceraian yang diakibatkan faktor seksual cukup meningkat. Antara lain karena menurunnya vitalitas sang suami.
"Saya juga heran kenapa bisa begitu, yang jelas kasusnya naik dari tahun ke tahun," ujarnya di Sleman, Yogyakarta, Ahad (27/3).
(Baca Juga: Banyak Istri Minta Cerai karena Suami Loyo di Ranjang)