Selasa 05 Apr 2016 15:32 WIB

Reklamasi Bikin Teluk Jakarta Kian Kritis

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Karta Raharja Ucu
Foto udara suasana proyek pembangunan reklamasi Teluk Jakarta di Pantai Utara Jakarta, Minggu (28/2).
Foto: Antara/Andika Wahyu
Foto udara suasana proyek pembangunan reklamasi Teluk Jakarta di Pantai Utara Jakarta, Minggu (28/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Hukum dan Pembelaan Nelayan DPP KNTI Marthin Hadiwinata menuturkan, sejak proyek reklamasi Pulau G dilaksanakan, situasi Teluk Jakarta menjadi kian kritis. Hal itu antara lain ditandai dengan kematian ikan yang terus berulang di kawasan tersebut.

Padahal, kata dia, ikan dan sumber daya laut lainnya merupakan sumber kehidupan dan mata pencarian bagi masyarakat pesisir, seperti nelayan-nelayan tradisional di Muara Angke. "Bukannya memulihkan kondisi Teluk Jakarta, Pemprov DKI malah menjual kehidupan masyarakat pesisir kepada perusahan-perusahaan pengembang melalui proyek reklamasi," ucap Marthin, di Jakarta, Selasa (5/4).

Ketua Kelompok Nelayan Rampus Jaya Muara Angke, Castam, mengatakan, mayoritas masyarakat Muara Angke sejak awal telah menyatakan penolakan terhadap raperda reklamasi yang tengah dibahas DPRD DKI Jakarta. Sebab, raperda tersebut hanya dibuat untuk menguntungkan para perusahaan pengembang.

"Sementara, kami yang terdiri atas nelayan-nelayan kecil justru dirugikan oleh keberadaan perda tersebut," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement