Kamis 21 Apr 2016 17:42 WIB

Ini Pengakuan Terduga Antraks

Bakteri antraks dilihat dari mikroskop.
Foto: daily mail
Bakteri antraks dilihat dari mikroskop.

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Dua warga Pentadio Barat, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, yang terduga (suspect) anthrax kulit dan sementara dirawat di Rumah Sakit Aloe Saboe, mengakui menyembelih

sapi dalam keadaan sakit.

Salah seorang terduga anthrax, EA (45 tahun) mengatakan, awalnya ia menyembelih sapi miliknya yang telah menderita sakit selama empat hari.

"Saat menyembelih sapi saya yang sakit itu, tangan saya terkena darahnya. Awalnya tangan saya gatal-gatal, lalu mulai mulai timbul benjolan-benjolan kecil dan berwarna hitam," katanya.

Ia mengatakan, usai disembelih daging sapi diminta oleh warga sekitar untuk dikonsumsi. Hal serupa dikatakan oleh SL (23), katanya, saat ED menyembelih sapi tersebut, ia juga turut membantu dan terkena darah sapi.

"Usai menyembelih sapi, saya juga ikut memakan dagingnya dengan cara dibuat sate, awalnya saya tidak curiga, karena warga lain juga ikut memakannya, namun setelah itu, kaki saya mulai gatal," ungkapnya.

EA dan SL merupakan korban manusia pertama yang menjadi terduga anthrax di Gorontalo, karena selama ini hanya hewan ternak saja yang terkena bakteri anthrax.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement