REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti meminta Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang meminta maaf dan menarik pernyataannya yang mengaitkan korupsi dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
"Adalah penting pernyataan ini untuk mengurangi asumsi yang dapat berjalan tak terkontrol," ujarnya, Jumat (5/5).
Menurut dia, jika pernyataan tersebut dibiarkan begitu saja, maka lama-lama asumsi itu akan menjadi stigma yang tentu saja akan dapat berujung pada pelemahan organisasi HMI. Padahal, kata Ray, organisasi tersebut telah menorehkan sederet jasa bagi republik ini.
"Kiranya pak Saut Situmorang dapat memahami kegalauan dan kedukaan atas pernyataan beliau yang tak proporsional tersebut. Dan dengan begitu dilanjutkan dengan permintaan maaf dan segera menarik pernyataan yang dimaksud," kata Ray.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Kamis (5/5) di salah satu stasiun televisi swasta, Saut menyampaikan tentang hubungan korupsi dan kejahatan dengan orang-orang cerdas mendapat kritikan. Saat itu, ia mengaitkannya dengan contoh alumni HMI minimal Latihan Kader (LK) I.
Menurut Ray, sekalipun penyebutan itu hanya sekilas, namun jelas jika tak ada bantahan maka akan dapat menjadi sumber asumsi yang tak terkontrol.