Rabu 18 May 2016 18:47 WIB

Pengelola Genset Hengkang dari Nias, Ini Kata PLN

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Logo PLN
Foto: pln.co.id
Logo PLN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- APR Energy, perusahaan pengelola mesin genset yang memasok listrik untuk masyarakat Nias, Sumatra Utara, memutuskan untuk hengkang dari wilayah tersebut. Terkait hengkangnya APR Energy, PT PLN (Persero) mengaku tak mempermasalahkan hal tersebut. 

PLN mengklaim telah menyiapkan mesin genset pengganti dengan kapasitas 24 Mega Watt (MW) yang bakal memasok listrik Nias. APR Energy sendiri menyatakan akan menutup pembangkit listrik mereka per akhir Mei ini. 

Direktur Bisnis Regional Sumatra PLN Amir Rosidin menyatakan, akar permasalahan yang membuat kedua pihak berselisih adalah pihak APR Energy yang tidak mau memperpanjang kontrak sewa sampai akhir Desember 2016. Alasannya, ada perbedaan pendapat mengenai jumlah biaya sewa yang harus dibayarkan oleh PLN kepada APR Energy. 

Amir melanjutkan, kondisi ini membuat APR Energy hanya mau melanjutkan sewa sampai 11 Juni 2016 serta meminta PLN melakukan pembelian atas mesin genset yang beroperasi di Nias. Namun sayangnya, ujar Amir, permintaan PLN atas rincian spesifikasi mesin tersebut tidak ditanggapi oleh APR Energy. 

"Jadi, Insya Allah sampai akhir Mei tidak ada masalah bila APR memadamkan mesin sewa," ujar Amir, Rabu (18/5). 

Ia menambahkan, dari kapasitas 24 MW mesin genset yang disiapkan, saat ini sudah beroperasi sebesar 12 MW dan akan ada 6 MW mesin yang akan menyusul beroperasi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement