Kamis 26 May 2016 16:05 WIB

'Fenomena Matahari di Atas Ka'bah, Saat Tepat untuk Koreksi Arah Kiblat'

Rep: Wisnu Aji Prasetiyo/ Red: M Akbar
Jamaah haji beribadah mengelilingi Kabah di Masjidil Haram menjelang puncak ibadah haji di Makkah, Selasa (22/9).
Foto: REUTERS/Ahmad Masood/
Jamaah haji beribadah mengelilingi Kabah di Masjidil Haram menjelang puncak ibadah haji di Makkah, Selasa (22/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) membenarkan pada pekan ini matahari akan berada tepat di atas kota Makkah atau di atas Kabah. Ini disampaikan oleh Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin.

Thomas mengatakan matahari akan berada di atas Makkah pada Jumat (27/5) siang hari atau pada Jumat (27/5) pukul 16.18 WIB. Momentum ini, kata dia, bisa dimanfaatkan bagi umat Islam di Indonesia untuk menentukan dan memperbaiki arah kiblat.

"Ini saat paling mudah untuk tentukan arah kiblat. Mengoreksi bukan mengubah arah kiblat," kata Thomas saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (26/5).

Thomas melanjutkan, matahari akan melintasi Makkah pada siang hari selama dua kali dalam periode satu tahun. Dua momen itu, lanjut dia, terjadi pada 27 atau 28 Mei pukul 16.18 WIB dan 15 atau 16 Juli pukul 16.27 WIB.

"27 Mei atau 15 Juli dipakai dalam periode tahun pendek sedangkan 28 Mei dan 16 Juli dipakai untuk tahun kabisat seperti pada 2016 saat ini," ujar Thomas.

Thomas menambahkan, umat Islam bisa mulai mengukur dan memverifikasi arah kiblat sebelum dan sesudah tanggal tersebut. Pengukuran arah kiblat, kata dia, bisa dilakukan juga lima menit sebelum dan sesudah dari ketentuan waktu tersebut.

"Jadi mulai hari ini 26 sampai 30 Mei, bisa digunakan untuk koreksi arah kiblat dari bayangan Matahari antara 16.13-16.23 WIB," kata Profesor lulusan program Doktor Astronomi Universitas Kyoto, Jepang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement