REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stok bawang merah di berbagai daerah masih banyak. Namun, Plt Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Karyanto Suprih berdalih, impor bawang merah yang dilakukan oleh pemerintah bertujuan untuk jaminan stok. Bawang merah yang diimpor tersebut akan dilepas ke pasar jika barang tidak ada di pasar.
"Kalau tidak ada impor apa cukup bawang untuk konsumsi yang meningkat?" ujar Karyanto kepada Republika, Ahad (29/5).
Karyanto menegaskan, petani bawang merah tidak perlu khawatir dengan adanya impor karena produk mereka tetap akan diserap oleh Bulog dan juga konsumen. Untuk impor bawang merah ini, Kementerian Perdagangan menyerahkan mekanisme sepenuhnya kepada Bulog.
Sebelumnya, pemerintah telah memutuskan akan mengimpor bawang merah sebanyak 2.500 ton. Hal ini untuk menstabilkan harga menjelang ramadan yang kini berada di kisaran Rp 40 ribu per kilogram, dan Presiden Joko Widodo menargetkan harga bisa turun sampai Rp 20 ribu per kilogram.