Ahad 05 Jun 2016 08:36 WIB
Mengenang Muhammad Ali

Jawaban Ikonik Ali Saat Ditanya Ingin Diingat Seperti Apa

Pengunjung melewati kutipan besar Muhammad Ali dekat eskalator pintu masuk pameran di arena O2, Sabtu, 4 Juni 2016. O2 menjadi tempat pertarungan tinju bergengsi di London, Inggris..
Foto: AP Photo/Matt Dunham
Pengunjung melewati kutipan besar Muhammad Ali dekat eskalator pintu masuk pameran di arena O2, Sabtu, 4 Juni 2016. O2 menjadi tempat pertarungan tinju bergengsi di London, Inggris..

REPUBLIKA.CO.ID, ARIZONA -- Legenda tinju Muhammad Ali meninggal dunia dalam usia 74 tahun. Salah satu ikon terbesar dunia olahraga itu menutup mata di sebuah rumah sakit di Phoenix, Arizona pada Jumat (3/6).

Dia dibawa ke rumah sakit sehari sebelumnya. Pemegang titel juara dunia tiga kali tersebut menderita penyakit pernafasan. Kondisi itu memperparah penyakit parkinson yang menemaninya selama lebih dari 30 tahun.

Pemakaman Ali akan berlangsung di kampung halamannya di Louisville, Kentucky.

Terlahir dengan nama Cassius Marcellus Clay pada 17 Januari 1942, nama Ali melesat saat ia memenangkan medali emas Olimpiade Roma 1960.

The Greatest, julukannya, pensiun pada 1981 dengan menyandang 56 kemenangan dari 61 pertarungan.

Ali punya jawaban tersendiri saat ditanya ingin seperti apa ia diingat dunia.

"Saya ingin diingat sebagai manusia yang memenangkan titel juara dunia kelas berat tiga kali, pria yang humoris dan memperlakukan semua orang dengan benar.

"Sebagai manusia yang tidak pernah meremehkan orang yang menyanjungnya, yang berjuang bagi keyakinannya, yang mencoba menyatukan seluruh manusia melalui keyakinan dan cinta.

"Dan jika itu semua terlalu banyak, saya rasa saya ingin diingat hanya sebagai seorang petinju besar yang menjadi pemimpin dan juara bagi orang-orangnya. Dan saya tidak keberatan jika orang-orang lupa betapa tampannya saya."  

Baca: Foto Ali Hiasi Kover Sports Illustrated Terbaru

 

 

sumber : BBC
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement