Selasa 07 Jun 2016 10:13 WIB

Nama Muhammad Ali Diabadikan di Chechnya

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Teguh Firmansyah
Muhammad Ali
Foto: Reuters
Muhammad Ali

REPUBLIKA.CO.ID,  GROZNY -- Kepergian petinju legendaris Muhammad Ali memang menjadi duka bagi dunia Islam. Bahkan, kehilangan turut dirasakan tokoh Muslim seperti Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov.

Pemimpin tertinggi Republik Chechnya itu mengumumkan akan mengabadikan nama Muhammad Ali lewat sebuah sasana tinju baru di Grozny, ibu kota Chechnya, setelah mendengar kabar kepergian sang idola.

Selain itu, Kadyrov akan menamai salah satu jalan kota di Rusia selatan, dengan nama petinju legendaris dan tiga kali juara kelas berat tersebut.

"Hari ini saya telah memutuskan untuk mengabadikan memori dari Muhammad Ali. Kami akan membangun sasana tinju yang dinamai untuk mengenangnya di Grozny dan salah satu jalan kota akan memiliki namanya," posting Kadyrov di akun Instagram-nya, seperti dilansir Muslim Village, Selasa (7/6).

Baca juga, Saat Trump Sudutkan Islam, Muhammad Ali Berdiri di Depan.

Kadyrov turut mengungkapkan kekagumannya semasa kecil terhadap petinju berjuluk si Mulut Besar tersebut dan sangat ingin Muhammad Ali mengunjungi Chechnya. Bahkan, salah satu tokoh populer Muslim dunia saat ini tersebut tanpa ragu mengakui bahwa sosok Muhammad Ali merupakan alasan ia mulai berlatih tinju semasa kecil.

Ia mengatakan, dalam masa diskriminasi rasial yang terjadi di Amerika Serikat, Ali merupakan salah satu sosok penting penentang kebijakan Pemerintah AS dengan mengkritik dan menolak perang di Vietnam.

Sayangnya, Ali meninggal dunia pada usia 74 tahun pada Jumat lalu, setelah melakukan pertarungan selama 30 tahun dengan penyakit parkinson yang ia derita. "Dia benar-benar salah satu orang paling bijaksana sepanjang masa," ujar Kadyrov.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement