Ahad 12 Jun 2016 17:59 WIB

Pemerintah Percepat Pembangunan Pembangkit Listrik

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Presiden Jokowi meresmikan proyek listrik 35 ribu MW.
Foto: Antara
Presiden Jokowi meresmikan proyek listrik 35 ribu MW.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah dan PLN ingin mempercepat pembangunan pembangkit listrik. Dalam sepekan kemarin saja, Presiden Joko Widodo meresmikan dua proyek infrastuktur listrik yang tergolong besar yakni Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Lontar, Banten dan proyek Mobile Power Plant (MPP) berkapasitas total 50 Mega Watt (MW) di Desa Taman Ayu, Kabupaten Lombok Barat.

Pada Jumat (10/6) lalu Presiden Joko Widodo melakukan groundbreaking proyek PLTU Lontar dengan kapasitas 1x315MW di Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, Tangerang, Banten.

PLTU Lontar merupakan salah satu proyek dari PLN Unit Induk Jawa Bagian Barat. Kapasitas PLTU ini sebesar 1x315MW dan memasok 3 subsistem untuk wilayah DKI Jakarta dan Banten yakni subsistem Balaraja, Subsistem Kembangan, serta Subsistem Muara Karang-Gandul.

Pembangunan PLTU Lontar unit 4 kapasitas 315 MW ditandatangani  pada 17 September tahun lalu dengan efektif kontrak 1 April 2016 dan merupakan asset milik PLN atau EPC dengan nilai Kontrak sebesar 225 juta dolar AS, 18 miliar yen Jepang dan Rp 1,58 triliun.