Selasa 19 Jul 2016 04:45 WIB

Mata Uang Turki Kembali Naik Pascakudeta

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pria mengibarkan bendera Turki saat upaya kudeta dilakukan terhadap pemerintahan, Sabtu (16/7).
Foto: Reuters
Pria mengibarkan bendera Turki saat upaya kudeta dilakukan terhadap pemerintahan, Sabtu (16/7).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pasar keuangan global menunjukkan tanda-tanda ketahanan kuat menyusul upaya kudeta yang gagal di Turki pada Jumat (15/7) kemarin. Hal itu ditandai dengan kembali naiknya nilai mata uang Lira setelah turun dan mendekati rekor tertinggi.

Lira kembali naik setelah terpuruk paling curam sejak 2008, ketika tentara diberitakan mencoba untuk merebut kekuasaan Pemerintah Turki seperti dilansir situs berita The gulftoday pada Senin (18/7).

Sebelumnya US Treasuries juga jatuh dan memperpanjang penurunan terbesar pekan lalu dalam satu tahun. Begitu pun mata uang Yen berada di penutupan terendah bulan ini.

Padahal sebelum kudeta pada Jumat (15/7) lalu, saham AS ditutup pada rekor tertinggi empat hari berturut-turut. Ekuitas global juga telah pulih dari aksi jual yang dipicu oleh Inggris yang melakukan referendum pada 23 Juni untuk meninggalkan Uni Eropa.