REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur Jawa Timur Saifulah Yusuf menyatakan di wilayahnya belum ditemukan adanya kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) palsu seperti yang ditemukan di Bandung, Jawa Barat.
"Sampai saat ini kami masih belum menerima laporan terkait adanya temuan kartu BPJS palsu seperti yang ditemukan di Jawa Barat itu," kata Wagub Saifulah Yusuf saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (26/7).
Ia mengemukakan saat ini Pemprov Jatim sudah melakukan koordinasi dengan BPJS, baik BPJS kesehatan maupun BPJS Ketenagakerjaan terkait dengan adanya temuan kasus ini. "Kami sudah melakukan koordinasi terkait adanya penemuan kartu BPJS di Jawa Barat itu, dengan harapan kami bisa bersama-sama untuk mengawasi, menyeleksi dan mencermati agar apa yang ditemukan di Jawa Barat ini tidak terjadi di Jawa Timur," katanya.
Wagub menekankan jika sampai saat ini masih belum ada laporan terkait dengan temuan kartu BPJS palsu tersebut. Ia mengajak pihak rumah sakit untuk sama-sama mengontrol setiap penggunaan kartu BPJS.
"Kami juga sudah menyampaikan kepada Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur untuk melihat lebih jauh dan mengantisipasi, termasuk meminta kepada rumah sakit untuk mencermati, mengecek betul dan kalau perlu mengecek ke BPJS kesehatan," katanya.
Hingga kini, kata dia, pihaknya masih terus melakukan pengawasan secara intensif agar kalau ada kartu BPJS palsu bisa ditindaklanjuti secepatnya. "Kalau sudah ditindaklanjuti, akan kami pilah-pilah dan akan kami cari sumbernya. Namun yang jelas, sampai sekarang belum ada indikasi itu," katanya.
Dari data yang ada, sebelumnya ratusan warga di Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, menerima kartu BPJS palsu. Pembuatan kartu BPJS palsu tersebut dilakukan oleh warga yang dikerjasamakan dengan pihak kedua.