Jumat 05 Aug 2016 16:49 WIB

Pemprov DKI Tindak Lanjuti Temuan Kartu BPJS Palsu

Kartu BPJS palsu tampak depan (kanan) dan tampak belakang (kiri).
Foto: Antara/Fahrul Jayadiputra
Kartu BPJS palsu tampak depan (kanan) dan tampak belakang (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemprov DKI Jakarta menindaklanjuti temuan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan palsu di Puskesmas Koja, Jakarta Utara.

"Mengenai temuan kartu BPJS palsu di Puskesmas Koja itu sudah kami cek langsung, sudah dapat kartu BPJS yang palsunya," kata Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (5/8).

Dengan demikian, pria yang lebih akrab disapa Ahok sehari-hari itu pun meminta kepada seluruh masyarakat agar tidak khawatir dengan layanan kesehatan yang ada di wilayah ibukota. "Tidak perlu khawatir dengan layanan kesehatan di Jakarta, karena masyarakat yang kurang mampu akan kami daftarkan sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI). Jadi, jangan khawatir," ujar Ahok.

Mantan bupati Belitung Timur itu memberikan instruksi kepada Dinas Kesehatan DKI Jakarta agar terus melakukan pengawasan secara intensif terkait peredaran kartu BPJS palsu. "Sebagai tindak lanjut, saya sudah minta Dinas Kesehatan DKI supaya mengawasi peredaran kartu BPJS palsu di Jakarta. BPNS palsu itu akan membuat warga kesulitan mendapatkan layanan kesehatan," tutur Ahok.

Dewan Jaminan Sosial Nasional bersama dengan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara mendatangi kantor Puskesmas Kecamatan Koja yang berlokasi di Jalan Bhayangkara, Koja, Jakarta Utara. Kedatangan itu dilakukan terkait adanya laporan dari warga yang menemukan kartu BPJS Kesehatan palsu di puskesmas tersebut. Dari hasil pengecekan, ditemukan sebanyak 28 kartu BPJS Kesehatan palsu dari tujuh Kepala Keluarga (KK) yang berobat di Puskesmas Kecamatan Koja.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement