REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ingin menutup akademi militer negara. Ia bahkan ingin agen mata-mata dan kepala staf militer berada di bawah kontrol presiden.
"Kami akan memperkenalkan paket konstitusional kecil yang jika disetujui, akan membawa Organisasi Intelijen Nasional (MIT) dan kepala staf di bawah kendali presiden," kata Erdogan dilansir dari BBC News, Sabtu (31/7).
Usulannya itu akan dibawa ke parlemen. "Sekolah militer akan ditutup, kita akan membangu sebuah universitas pertahanan nasional," lanjut dia.
Erdogan menambahkan, gendarmerie atau pasukan bersenjata bukan militer akan dipotong. Namun persenjataan akan ditingkatkan. Ide baru Erdogan ini memerlukan dua pertiga mayoritas parlemen untuk dapat diadopsi, itu artinya ia harus mengamankan dukungan partai-partai oposisi.