REPUBLIKA.CO.ID, MESUJI -- Diduga akibat frustasi lantaran penyakit maag yang diderita tak kunjung sembuh, Soim (35) warga Blok B Desa Muara Tenang Kecamatan Tanjungraya Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Aksi gantung diri dilakukannya di pohon jengkol dengan ketinggian tiga meter.
Informasi dari lokasi kejadian, Kamis (4/8) malam, menurut keterangan warga sekitar, kejadian bunuh diri dengan cara menggantung diri di pohon jengkol belakang rumah korban itu, diduga lantaran korban frustasi. Dia sering mengeluh atas penyakit maag kronis yang dideritanya selama bertahun-tahun ini.
Awal kejadian, korban pada Rabu (3/8) malam sekitar pukul 07.30 WIB berpamitan kepada istrinya untuk pergi ke rumah tetangganya menanyakan solusi penyakit yang dideritanya. Namun setelah menunggu semalaman, istri korban tak mendapati suaminya pulang ke rumah.
Keesokan harinya saat hendak pergi menderes getah karet, istri korban kaget melihat jasad suaminya yang telah terbujur kaku tergantung di dahan pohon jengkol belakang rumahnya. Posisi leher korban masih terikat tali.
Kapolsek Tanjungraya Kabupaten Mesuji AKP Kurmen saat dihubungi, membenarkan adanya peristiwa gantung diri yang dilakukan Soim, warga Desa Muara Tenang Kecamatan Tanjungraya itu. Peristiwa gantung diri itu diperkuat dengan hasil visum dan olah tempat kejadian oleh pihak kepolisian dan Puskesmas Kecamatan Tanjungraya. Polisi menyatakan pada tubuh korban tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik.
"Korban murni gantung diri dengan bukti bekas ikatan tali yang membekas di lehernya dan cairan dari kemaluan korban. Saat ini jasad korban telah kami kembalikan kepada keluarganya untuk selanjutnya dimakamkan oleh pihak keluarga," ujar Kapolsek Tanjungraya itu pula.