REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Seekor hiu tutul (Stegostoma fasciatum) yang berbobot sekitar satu ton dengan panjang enam meter, terdampar di Pantai Menganti, Sabtu (28/8). Namun hiu tersebut akhirnya mati karena terlalu lama di darat.
''Sebenarnya beberapa nelayan dan warga yang mengetahui ada hiu terdampar, sudah berusaha mendorong lagi ikan tersebut dengan menggunakan tali yang diikatkan di bagian ekor. Namun karena terlalu berat, upaya itu tidak bisa dilakukan,'' kata Heri (46 tahun), seorang nelayan setempat.
Menurutnya, warga mengetahui adanya hiu yang terdampar di pantai saat para nelaya hendak pergi melaut pada pukul 06.00. Saat itu, hiu masih dalam keadaan hidup.
Mengetahui hal itu, beberapa nelayan kemudian berusaha mendorong hiu tersebut kembali ke laut. Namun upaya yang dilakukan itu tidak membuahkan hasil. Bahkan pihak pemerintah desa kemudian sempat memberitahukan pihak Pemkab Cilacap yang kemudian mendatangkan alat berat ke lokasi untuk mendorong kembali hiu tersebut ke laut.
Namun saat alat berat berupa begho itu tiba, hiu tersebut sudah terlanjur mati. Akhirnya, alat berat tersebut tidak digunakan untuk menarik ikan ke laut, melain digunakan untuk menggali tanah di sekitar hiu terdampar untuk mengubur bangkai hiu.
Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah Seksi Konservasi Wilayah II Cilacap-Pemalang Teguh Arifianto, menyebutkan hiu tutul tersebut termasuk jenis satwa yang dilindungi. ''Kita sendiri tidak melihat bangkai ikannya karena sudah terlanjur dikubur. Namun kalau dilihat dari fotonya, itu memang jenis ikan hiu tutul,'' ujarnya.
Mengenai penyebab ikan tersebut terdampar, dia belum bisa memastikan. Namun dia menyebutkan, wilayah pantai selatan Cilacap sudah beberapa kali terjadi adanya ikan besar dari Samudra Hindia yang terdampar di pantai. ''Mungkin karena ikan tersebut terbawa arus, sehingga ikan yang seharusnya berada di perairan dalam mendekat ke arah pantai hingga kemudian terdampar,'' katanya.