Rabu 31 Aug 2016 15:26 WIB

Gatot Brajamusti Resmi Jadi Tersangka Kasus Narkoba

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Parfi, Gatot Brajamusti alias Aa Gatot
Foto: Twitter
Ketua Parfi, Gatot Brajamusti alias Aa Gatot

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gatot Brajamusti alias Aa Gatot (GB) dan Dewi Aminah (DA) resmi menjadi tersangka kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu-sabu. Keduanya yang digerebek saat berada di kamar 1100 Hotel Golden Tulip, Kota Mataram, Ahad (28/8) diketahui membawa barang tersebut di saku celana dan tas.

"Untuk GB dan DA sudah ditetapkan sebagai tersangka hari ini, dengan hasil uji lab terhadap barang bukti yang diperoleh dari keduanya positif jenis sabu," ujar Kabid Humas Polda NTB, AKBP Tri Budi Pangastuti kepada wartawan, Rabu (31/8).

Menurutnya, barang bukti yang diperoleh dari kedua tersangka sudah diuji di laboratorium Balai POM Mataram dan dinyatakan positif narkoba jenis sabu. "Saat penggeledahan yang bersangkutan kedapatan memiliki satu bungkus serbuk putih. Untuk GB berada di saku celana dan DA berada di tas," ungkapnya.

Tri mengatakan kedua tersangka dikenai pasal 112 ayat 1 dan atau pasal 127 ayat 1 huruf a UU No 35 tahun 2009 dengan ancaman hukuman 4 sampai 15 tahun dan denda 5 Miliar.

Sementara itu, ia menuturkan, keempat orang lainnya yang ditangkap bersamaan dengan GB dan DA telah diuji urine dan kemudian diberangkatkan ke Bali untuk dites darah di Laboratorium Forensik cabang Denpasar, Bali.

Diketahui keempat orang tersebut berinisial Y, RC, D dan R. Y adalah Yutu Yustini, R adalah Reza Artamevia, RC adalah Richard Nyotokusumo dan D adalah Davina Noviyanti Khulasoh.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement