REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Dewan Kerja Sama Negara Teluk (GCC) mengutuk tuduhan palsu yang dilontarkan Pemimpin Spiritual Tertinggi Iran Ali Khamenei kepada Arab Saudi.
Menurut Sekjen GCC Abdullatif bin Rashid al Zayani, pernyataan Khamenei bertujuan untuk memprovokasi selama perayaan musim haji. Pernyataan tersebut, kata ia, juga sebagai bentuk rasa putus asa Khamenei untuk mempolitisasi pelaksanaan haji.
"Dunia Muslim menyadari usaha tak henti Saudi, kepemimpinan mereka, pemerintah dan rakyat untuk mengorganisasi serta memfasilitasi dan memastikan keamanan jamaah," ujarnya seperti dilansir Arab News, Rabu (7/9).
Ia menekankan, GCC menolak pernyataan pemimpin senior Iran, Menurut Zayani, tuduhan tersebut tak sesuai dengan nilai dan prinsip Keislaman yang mengajarkan rasa kasih sayang serta persaudaraan.
Tuduhan itu juga tak sesuai dengan prinsip hidup bertentangga. Sikap Khamenei, jelas ia, tak akan konstruktif untuk membangun kerja sama antarnegara Islam.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengkritik Saudi terkait dengan insiden haji tahun lalu yang menyebabkan ratusan orang tewas. Ia menuduh Saudi telah melakukan 'pembunuhan' beberapa di antaranya dan menggambarkan penguasa Saudi tak bertuhan dan tidak beragama.
Grand Mufti Saudi Syeikh Abdulaziz al-Syeikh mengaku tak terkejut dengan tuduhan tersebut. "Kita harus memahami bahwa mereka bukanlah Muslim, musuh utama mereka adalah pengikut Suni," ujar Al-Syeikh seperti dikutip Arab News.
Baca juga, Perang Kata-Kata Berlanjut, Grand Mufti Saudi: Pemimpin Iran Bukan Muslim.