REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kepala Resort Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Malang Soeroso menyebut beberapa titik hutan lindung di Kabupaten Malang sudah mengalami perubahan fungsi. Hutan yang berbatasan dengan pantai kini diubah menjadi lokasi wisata. Masyarakat juga mulai menebang pohon dan menggantinya dengan tanaman buah seperti pisang di beberapa titik hutan.
Meski demikian hutan lindung yang berada di bagian selatan Kabupaten Malang itu masih cocok sebagai habitat lutung jawa. "Hutan lindung tersebut masih sesuai untuk lokasi pelepasliaran lutung," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (16/9).
Tujuh Lutung Jawa Dilepasliarkan di Hutan Konservasi Pantai Kondang Merak
Akhir bulan ini pusat rehabilitasi lutung jawa, Javan Langur Center, yang berlokasi di Batu akan melepasliarkan tujuh ekor lutung jawa. Hewan-hewan ini merupakan hasil penertiban BKSDA Jawa Timur dan penyerahan langsung dari masyarakat. Selama berada di JLC, hewan yang masuk kategori rentan (vulnerable) ini sudah melewati tahap pemeriksaan dan karantina.
Tujuh lutung tersebut akan dilepasliarkan di hutan konservasi dekat Pantai Kondang Merak Kabupaten Malang. Kawasan itu dinilai sesuai dengan habitat lutung jawa yang hidup di hutan hujan tropis.
Project Manager JLC Iwan Kurniawan menjelaskan ketujuh lutung sudah berada di pusat rehabilitasi selama lima hingga 12 bulan. "Habitat asli lutung jawa adalah hutan hujan tropis baik di dataran tinggi maupun dataran rendah," kata Iwan.