Kamis 29 Sep 2016 11:27 WIB

Remaja AS Tembak Mati Ayah dan Serang SD

Penembakan   (ilustrasi).
Penembakan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SOUTH CAROLINA -- Seorang remaja pria berumur 14 tahun di South Carolina, Amerika Serikat, menembak mati ayahnya kemudian mengemudikan kendaraan bak terbuka menuju taman bermain Sekolah Dasar serta mencederai dua murid dan seorang guru dengan senjata api.

Remaja itu berhasil dibekuk oleh seorang petugas pemadam kebakaran yang membantu polisi, kata pihak berwenang, Rabu (28/9).

Tersangka yang namanya tidak diungkap oleh polisi dikenai tuduhan menembak mati ayahnya yang berumur 47 tahun, Jeffrey DeWitt Osborne, kemudian mengemudikan kendaraan sejauh 3,2 kilometer ke SD Townville, serta menabrak pagar taman bermain.

Kepala Pelayanan darurat Anderson County, Taylor Jones dalam jumpa pers mengatakan pelaku melepas tembakan dan relawan pemadam kebakaran bernama Jamie Brock berhasil menundukkannya. Sementara itu para pegawai sekolah menggiring murid-murid masuk ke gedung.

Polisi tiba di tempat kejadian dalam waktu tujuh menit setelah seorang guru melakukan panggilan darurat 911 dan menahan tersangka di sekolah Anderson County yang terletak dekat negara bagian Georgia, 160 km dari Atlanta. Pihak berwenang belum mengetahui alasan perbuatan tersangka, tetapi mengesampingkan masalah rasial karena korban dan tersangka sama-sama orang kulit putih.

Sekolah-sekolah di AS sudah memperkuat sistem kewaspadaan sejak seorang pria bersenjata melakukan penembakan brutal pada tahun 2012 yang menewaskan 20 murid dan enam guru di SD Sandy Hook, di Newtown, Connecticut.

Brock, seorang pemadam kebakaran relawan di Townville yang sudah berpengalaman selama 30 tahun, mendapat sanjungan sebagai pahlawan di media sosial karena berhasil mencegah serangan brutal di sekolah. "Dia berada di tempat kejadian dan bertaruh nyawa untuk mengatasi kejadian ini. Dia menggunakan kekuatan yang cukup besar untuk menundukkan tersangka," kata Jones.

Seorang korban, bocah berumur enam tahun, Jacob Hall yang menurut polisi tertembak di betis, berada dalam keadaan gawat kata petugas kesehatan Sandy Dees. Bocah laki-laki lain dan seorang perempuan guru menjalani perawatan jalan. Bocah itu juga tertembak di kaki sedangkan ibu gurunya tertembak di bagian bahu.

Serif Anderson County, Kapten Garland Major mengatakan kepada wartawan kepolisian belum mengetahui keterkaitan antara penembak dengan sekolah tersebut. Pihak berwenang mengatakan tersangka yang mengikuti home school sempat menelepon neneknya yang kemudian bergegas ke rumahnya serta menemukan ayah remaja itu tertembak.

"Dia tidak bisa memahami isi teleponnya karena tersangka menangis dan terkesan sedang tertekan sehingga neneknya segera menuju rumah mereka dan menemukan anak laki-lakinya tergeletak, lalu menghubungi 911," kata petugas pemeriksa kematian Greg Shore dalam jumpa pers Rabu malam.

Jamie Meredtih seorang ibu yang putrinya bersekolah di TK Townville mengatakan kepada media WYFF ia panik mendengar kabar penembakan. Putrinya baik-baik saja tetapi ia menggambarkan situasi mencekam dan anak-anak menangis.

"Saya ketakutan, saya tidak ingin anak saya ke sekolah sekarang," ujarnya.

Sekitar 280 murid bersekolah di tempat itu. Penembakan ini merupakan peristiwa paling akhir dari serangkaian tembakan di sekolah yang terjadi di AS, yang kemudian memicu perdebatan mengenai kepemilikan senjata api di Amerika.

Awal bulan ini seorang remaja putri berumur 14 tahun menembak teman sekolahnya di pedesaan Texas lalu menembak mati diri sendiri.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement