Rabu 05 Oct 2016 18:03 WIB

JPU Tetap Yakin Mirna Tewas Akibat Sianida

Rep: C39/ Red: Bayu Hermawan
Terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin Jessica Kumala Wongso
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin Jessica Kumala Wongso

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaksa Penuntut Umum (JPU) tetap meyakini bahwa Mirna tewas akibat diracun oleh terdakwa Jessica Kumala Wongso. Sebab berdasarkan keterangan saksi ahli yang diatangkan JPU telah mengarah pada keaimpulan tersebut.

Menurut salah satu jaksa, Ardito Muwardi, keterangan ahli yang dihadirkan pihaknya dalam persidangan sudqh saling berkesesuaian dan saling melengkapi.

"Adanya sianida dalam tubuh korban, maka ahli forensik kami berkesimpulan kalau Mirna tewas akibat diracun. Keterangan ahli yang didatangkan jaksa terjadi pada bidang yang berbeda, namun saling bersesuaian dan saling melengkapi, bahwa sianida yang digunakan terdakwa membunuh Mirna," ujar Ardito dalam sidang ke-27 kasus kopi sianida di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (5/10).

Sebelumnya, ketua tim kuasa hukum Jessica, Otto Hasibuan tetap meyakini bahwa kliennya tersebut tidak membunuh Mirna, sehingga ia pun mencurigai adanya pelaku lain. Namun, Otto mengakui bahwa dalam es kopi sianida yang diminum Mirna terdapat kopi sianida.

Sementara, menurut Ardito, tidak ada pelaku lain yang dapat dicurigai selain Jesaica. Seperti, tidak adanya pergerakan memasukkan racun sianida yang dilakukan barista Kafe Olivier terhadap es kopi Vietnam yang ditenggak Mirna. Bahkan, hal itu juga tidak dilakukan oleh Runner atau penyaji es Kopi Vietnam Mirna di sana.

Berdasarkan hasil analisa ahli digital forensik yang dihadirkan JPU terhadap Closed Circuit Television (CCTV) Kafe Olivier, JPU tetap meyakini bahwa Jessica lah yang melakukan pergerakkan menabur racun sianida ke es kopi Vietnam Mirna.

Apalagi, menurut JPU, Jessica melakukan perbuatan tak wajar dalam CCTV Kafe Olivier yang meletakkan tiga paper bag, seolah-olah melakukan pembentengan terhadap perbuatannya untuk memanipulasi es kopi Vietnam Mirna.

"Hasil pemeriksaan digital forensik dari pergerakan terdakwa, adanya pergerakan terdakwa berupa tangannya yang terlihat ada pergerakan dari dalam tas ke atas meja. Dapat dinilai pemeriksaan ahli bersesuaian terhadap pembunuhan Mirna dengan cara merencanakan memakai sianida," kata Ardito.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement