Rabu 12 Oct 2016 13:24 WIB

Megawati Peringatkan Ahok

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saifut Hidayat bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan keterangan kepada wartawan seusai mendaftar sebagai Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saifut Hidayat bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan keterangan kepada wartawan seusai mendaftar sebagai Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku diminta lebih berhati-hati oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam memberikan pernyataan kepada media.

"Bukan melarang, Bu Mega hanya bilang agar hati-hati (menjawab)," ujarnya di Balai Kota Jakarta, Rabu (12/10).

Terkait dengan imbauan Megawati, Ahok membantah bahwa dirinya akan kembali menerapkan puasa bicara, yang sempat ia tunjukkan usai menjalani pemeriksaan kesehatan pada 24 September lalu di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Mintohardjo Jakarta.

Saat itu, Ahok tidak menjawab pertanyaan yang diajukan awak media usai menjalankan tes psikologi. Ia hanya mengaku diimbau dokter untuk tidak banyak bicara. "Puasa bicara gimana? Saya datang ngomong terus sama kalian," katanya.

Sebelumnya, Ahok diketahui telah mengeluarkan pernyataan kontoversial dengan menyinggung Surah Al Maidah Ayat 51 dalam kunjungannya ke Kepulauan Seribu, beberapa waktu lalu. Pernyataan Ahok itu dianggap sejumlah pihak tidak pantas karena mengandung unsur SARA.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement