Selasa 15 Nov 2016 18:45 WIB

Hujan Iringi Pemakaman Intan Olivia

Tim Laboratorim Forensik Mabes Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi ledakan di Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (14/11).
Foto: Antara/Amirullah
Tim Laboratorim Forensik Mabes Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi ledakan di Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (14/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Hujan deras mewarnai prosesi pemakaman Intan Olivia (2,5 tahun), korban bom di Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Sebelum diberangkatkan menuju pemakaman Kristen Putaq pada Selasa (15/11) siang, jenazah disemayamkan di rumah duka di Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Samarinda Seberang.

Sebelum pemberangkatan, terlebih dahulu dilaksanakan prosesi yang dihadiri Pangdam VI Mulawarman, Mayor Jenderal TNI Johny L Tobing; Kapolda Kaltim, Inspektur Jenderal Polisi Safaruddin; Wakil Gubernur Kaltim, Mukmin Faisyal; sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat serta ratusan pelayat. Diiringi puluhan kendaraan roda dua maupun roda empat, jenazah Intan Olivia diberangkatkan menuju pemakaman yang berjarak sekitar 10 kilometer dari rumah duka.

Iring-iringan jenazah disambut duka cita yang mendalam di sepanjang jalan yang dilalui. Pengamanan ketat terlihat di setiap sudut jalan yang dijaga sejumlah personel kepolisian. Di Simpang Tiga Loa Janan atau wilayah berbatasan Kota Samarinda dengan Kabupaten Kutai Kartanegara, pengamanan iring-iringan jenazah terlihat semakin ketat dengan kian banyaknya personel kepolisian yang berjaga di sepanjang jalan. Bahkan, sekitar satu kilometer dari lokasi pemakaman, sejumlah personel Brimob bersenjata laras panjang terlihat bersiaga di setiap lorong dan semak-semak termasuk di kebun milik warga.

Hujan deras disertai petir tidak menyurutkan ratusan pelayat yang menghantar Intan Olivia menuju peristrahatan terakhir. Bahkan di tengah derasnya guyuran hujan, Mayor Jenderal TNI Johny L Tobing memimpin prosesi pemakaman.

"Tentu, kita mengutuk perbuatan keji ini dan kami (TNI) akan selalu mendukung langkah kepolisian dalam memerangi aksi terorisme,'' kata Johny L Tobing. ''Tapi, memberantas terorisme tidak bisa hanya dilakukan Polri dan TNI, tetapi semua masyarakat harus bersatu-padu melawan tindakan yang mengancam persatuan dan kesatuan itu.

Ledakan bom terjadi di Gereja Oikumene di Jalan Cipto Mangunkusumo RT 03, Nomor 37, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, pada Ahad pagi sekitar pukul 10. 15 Wita. Ledakan menyebabkan lima orang terluka, empat diantaranya menderita luka bakar serius dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah IA Moeis Samarinda Seberang.

Empat korban terluka yang dirawat di RSUD IA Moes yang merupakan balita tersebut yakni, Intan Olivia (2,5), Alvaro Aurelius Tristan Sinaga (4), Triniti Hutahaya (3) serta Anita Kristabel Sihotang (2).

Sementara, terduga bernama Juhanda berhasil ditangkap warga saat hendak melarikan diri dengan cara berenang di Sungai Mahakam.

Dua balita yang menderita luka bakar cukup parah yakni Intan Olivia dan Triniti Hutahaya pada Ahad sore (13/11) sekitar pukul 16. 15 Wita dirujuk ke RSUD AW Syahranie. Pada Senin pagi, Intan Olivia Marbun meninggal dunia akibat mengalami luka bakar hingga 78 persen.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement