Kamis 01 Dec 2016 21:49 WIB

Massa dari Bekasi Malam Ini Berjalan Kaki Menuju Jakarta

Rep: Kabul Astuti/ Red: Andi Nur Aminah
Massa aksi damai 2 Desember berjalan kaki menuju Jakarta dari Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Kamis (1/12).
Foto: Republika/Kabul Astuti
Massa aksi damai 2 Desember berjalan kaki menuju Jakarta dari Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Kamis (1/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kurang lebih dua ribu massa aksi damai 2 Desember dari Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat melakukan long march atau jalan kaki menuju kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat. Massa berangkat dari Masjid Agung Nurut Taqwa, Telaga Harapan, Cikarang Barat sekitar pukul 16.00 WIB.

Salah satu peserta aksi damai, Aceng Badruzzaman, mengungkapkan ribuan peserta yang turut serta dalam long march ini berasal dari berbagai elemen ormas Islam, santri pondok pesantren, dan masyarakat umum. "Massa berangkat dari Cikarang Barat, titik kumpulnya di Masjid Nurut Taqwa Telaga Harapan. Estimasi kurang lebih sekitar dua ribu massa dari Kabupaten Bekasi," tutur Aceng, kepada Republika.co.id, Kamis (1/12).

Aceng mengatakan, massa akan melakukan long march dari Kab Bekasi sampai kawasan Monas, Jakarta Pusat, dengan rute Cikarang Barat - Tambun - Bulakkapal - Kranji - Cakung - Pulogadung - Monas. Diperkirakan, massa akan tiba di lokasi aksi damai Jumat (2/12) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.

Santri dari Pondok Pesantren Al Latifah Cikarang Barat ini mengatakan berbagai persiapan sudah disiapkan oleh peserta long march. Selain logistik makanan dan minuman, tiga unit ambulans dan tenaga medis juga disiagakan. Lima unit mobil membantu mengangkut persiapan logistik untuk peserta aksi.

Tampak di sepanjang Jalan Sultan Hasanuddin ke arah Bulak Kapal Kota Bekasi, para peserta long march berjalan kaki dengan pakaian putih-putih. Sebagian menyandang ransel dan mengenakan kain merah putih sebagai ikat kepala.

Aceng mengungkapkan motivasinya mengikuti Aksi Bela Islam Jilid III sebagai panggilan jihad. Ia menuntut supaya Ahok dipenjarakan atas tindakan penistaan agama. "Ahok sudah ditetapkan tersangka, tapi belum juga ditahan. Kita minta keadilan," tegas Aceng.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement