Jumat 02 Dec 2016 06:43 WIB

Dolar AS Jatuh Akibat Aksi Ambil Untung

 Pekerja sedang menghitung mata uang dolar di money change. ilustrasi
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja sedang menghitung mata uang dolar di money change. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS jatuh terhadap mata uang utama lainnya pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena para investor mengambil keuntungan dari kenaikan baru-baru ini.

Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, telah menguat lebih dari tiga persen bulan lalu sejak Donald Trump terpilih sebagai presiden AS, karena investor memperkirakan pemerintahan Trump akan menerapkan kebijakan-kebijakan stimulus ekonomi yang meningkatkan inflasi dan kenaikan suku bunga.

Indeks dolar AS turun 0,51 persen menjadi 100,980 pada akhir perdagangan Kamis (1/112), setelah investor membukukan keuntungan setelah November yang "bullish" (bergairah). Di sisi ekonomi, dalam pekan yang berakhir 26 November angka pendahuluan untuk klaim awal pengangguran yang disesuaikan secara musiman mencapai 268 ribu, meningkat 17 ribu dari tingkat direvisi minggu sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan.

Rata-rata pergerakan empat pekan tercatat 251.500, meningkat 500 dari rata-rata direvisi pekan sebelumnya sebesar 251 ribu. Indeks pembelian manajer untuk November tercatat 53,2 persen, meningkat 0,9 persentase poin dari angka Oktober di 52,1 persen, menurut Institute for Supply Management (ISM).

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0657 dolar dari 1,0596 dolar, dan pound Inggris naik menjadi 1,2586 dolar dari 1,2500 dolar. Dolar Australia naik menjadi 0,7418 dolar dari 0,7393 dolar. Dolar dibeli 114,02 yen Jepang, lebih rendah dari 114,18 yen di sesi sebelumnya. Dolar beringsut turun menjadi 1,0111 franc Swiss dari 1,0166 franc Swiss, dan merosot menjadi 1,3309 dolar Kanada dari 1,3423 dolar Kanada.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement