Jumat 02 Dec 2016 11:23 WIB

Rumah Lembang Dikosongkan

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ani Nursalikah
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kanan) didampingi calon Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat (tengah) dan tim pemenangannya memberikan keterangan terkait penetapan Ahok sebagai tersangka di Rumah Lembang, Jakarta, Rabu (16/
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kanan) didampingi calon Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat (tengah) dan tim pemenangannya memberikan keterangan terkait penetapan Ahok sebagai tersangka di Rumah Lembang, Jakarta, Rabu (16/

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah pemenangan pasangan calon gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, Rumah Lembang dikosongkan pada aksi damai 212, Jumat (2/12). Anggota hubungan media tim pemenangan, Clara Tampubolon mengatakan alasan mengapa Rumah Lembang dikosongkan.

"Enggak ada bom juga. Enggak ada. Enggak ada apa pun. Hanya saja kita semua tim pemenangan pengen pulang. Kalau tim pemenangan pulang kan buat apa ada di sini," ujar Clara di Rumah Lembang, Jumat (2/12).

Selain itu, terkait aksi damai 212, Clara juga menyebutkan tidak ada pengamanan apa pun di Rumah Lembang. "Pertama kali Rumah Lembang kita buka untuk warga, selalu sangat kondusif dari berbagai macam lapisan, tidak pernah ada sesuatu yang luar biasa. Memang biasa-biasa saja," katanya.

Sisi lain, suasana di kediaman rumah Ahok, yang terletak di Perumahan Pantai Mutiara, Pluit terbilang kondusif. Warga sekitar beraktivitas seperti biasa.

Menurut pantauan Republika.co.id, depan pintu gerbang khusus penghuni dijaga puluhan Sabhara. Mereka berjaga-jaga di depan pintu gerbang. Pintu gerbang utama Perumahan Pantai Mutiara dibuka untuk masuk kendaraan penghuni. Lalu, kendaraan yang ingin keluar dialihkan ke pintu gerbang Jalan Pluit Samudra I.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement