REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Yusron Hadi mengatakan kerugian akibat banjir bandang di kota Bima, Kabupaten Bima belum bisa terhitung.
"Masih belum bisa di hitung," kata Yusron Hadi saat dihubungi dari Mataram, Kamis (22/12).
Yusron mengatakan saat ini fokus perhatian pemerintah daerah mulai provinsi kabupaten/kota bersama aparat gabungan, BPBD, TNI/Polri, Basarnas dan relawan masih tertuju pada pendistribusian bantuan makanan dan kebutuhan utama warga. "Jadi kita masih fokus memberikan bantuan dulu kepada warga seperti makanan, air minum, pakaian dan lain-lain," ujarnya.
Saat ini, kondisi kota Bima berangsur-angsur pulih dan masyarakat beraktivitas membersihkan rumah. Tidak hanya itu bantuan logistik terus berdatangan dari berbagai pihak.
"Hari ini atas nama Gubernur NTB, juga menyerahkan 1.100 dus mi instan, 1100 dus air mineral, 50 dus biskuit, 480 paket lauk-pauk, 480 lembar terpal, 480 buah matras dan 480 buah selimut serta 3 ton beras," katanya.
Yusron menyebutkan, selain memberikan bantuan pangan dan sandang dari gubernur, juga memberikan bantuan uang sebesar Rp 750 juta untuk bisa membantu dan meringankan beban warga akibat musibah banjir yang melanda kota Bima. Tidak hanya itu, pada saat di lokasi bencana banjir, bantuan juga datang dari banyak pihak, salah satunya Bupati Dompu dan berbagai lembaga/instansi lainnya di NTB.
Sampai saat ini dari informasi yang diterima, ungkap Yusron, tidak ada satupun laporan masuk ke posko utama tentang adanya korban meninggal dunia. "Tadi saat peninjauan Gubernur NTB menyatakan pemerintah provinsi siap membantu perbaikan rumah yang rusak," katanya.