Selasa 27 Dec 2016 22:03 WIB

Kriminolog: Perampokan di Pulomas Bisa Saja Bermotif Dendam

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas menjaga Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus pembunuhan sadis di Perumahan Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Petugas menjaga Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus pembunuhan sadis di Perumahan Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus perampokan yang terjadi di Pulomas, Jakarta Timur, dinilai bisa saja dilatarbelakangi motif dendam atau kemarahan. Namun, dapat pula pelaku hanya menginginkan harta korban.

Kriminolog dari Universitas Indonesia, Hamidah Abdurrahman mengatakan, dalam kasus yang terjadi di Jakarta Timur tersebut harus didalami lebih dulu apakah pelaku sudah mengetahui situasi rumah sehingga lebih leluasa melakukan perbuatannya. Menurut dia, apabila didasari motif dendam, maka sudah pasti korban menjadi target.

“Sangat menyedihkan memang,namun perlu dipelajari oleh polisi apakah korban mengalami penganiayaan lebih dulu lalu dimasukkan ke tempat di mana korban ditemukan. Lalu apakah barang-barang berharga telah diambil,” ujar Hamidah kepada Republika.co.id, Selasa (27/12).

Dia mengatakan dalam hukum pidana, perampokan disebut pencurian dengan kekerasan atau bisa juga pencurian dengan pemberatan. Hamidah menyebut beberapa kasus perampokan sempat menggemparkan yakni yang menimpa seorang juragan sembako di Tangerang, di mana korban dibunuh pada September lalu.

Kemudian pada November, seorang perempuan di Kebun Jeruk, Jakarta Barat, disekap perampok namun pelaku hanya mengambil barang. Ada juga kasus pada Desember di Garut, Jawa Barat, di mana seorang perempuan diperkosa dan dibunuh. Pelaku awalnya hanya ingin merampok.

Seperti diberitakan sebelumnya, komplotan perampok menyekap 11 orang di kamar mandi berukuran 1,5 meter kali 1,5 meter di sebuah rumah di kawasan Pulomas, Pulogadung Jakarta Timur, Selasa (27/12). Enam korban diantaranya meninggal dunia karena diduga kehabisan napas.

Keenam korban meninggal yakni Dodi Triono (59), Diona Arika Andra Putri (16), Dianita Gemma Dzalfayla (9), Amel, Yanto dan Tasrok (40). Sementara korban yang masih hidup yakni Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13), Santi (22), Fitriani (23) dan Windy (23).

 

N Qommarria Rostanti

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement