Rabu 28 Dec 2016 17:54 WIB

Beberapa Hari Sebelum Tewas Amel Selalu Minta Dipeluk

Rep: c62/ Red: Andi Nur Aminah
Rossy Herawati, ibunda dari Amel Calista Putri, salah satu korban kasus pembunuhan menangis seusai memasuki Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Perumahan Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12)
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Rossy Herawati, ibunda dari Amel Calista Putri, salah satu korban kasus pembunuhan menangis seusai memasuki Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Perumahan Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Rossy Herawati, ibunda Amel Calista Putri (10), salah satu korban tewas di kediaman Dodi Triono‎, menceritakan kenangan terakhirnya dengan sang putri. Dia menuturkan, yang  paling tidak bisa dilupakan dari putri pertamanya adalah Amel anak yang sangat perhatian kepada orang tuanya.

Rossy mengatakan, jika dia tahu orang tuanya lelah saat pulang kerja, Amel selalu menawarkan diri untuk memijitinya. "Bunda, perlu kakak pijit kalau kaki bunda pegal," kata Rossy menirukan anaknya ketika menawarkan diri untuk memijit ibunya setiap kali pulang kerja, Rabu (28/11).

Menurut Rossy, dia selalu mendapat peluk dan ciuman tulus dari Amel ketika pulang kerja. Akhir-akhir ini, Rossy mengatakan ada yang berbeda dari Amel. Ketika mau tidur, Amel sering minta dipeluk. "Bunda peluk Kakak, masa adek (Aqila Nur Sabrina, red) yang dipeluk terus," ujarnya menirukan perkataan Amel.

Kini, keluarga dan juga tetangga Amel tidak lagi bisa mendapati kecerian sang bocah. Padahal, Amel terbilang bocah yang cukup dekat dengan para tetangganya di Kampung Bulak Tinggi IV RT 10/11, Bekasi. 

(Baca Juga: Bunda Amel: Saya Mohon Mereka Dihukum Seberat-beratnya, Pak Polisi)

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement