REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kelas Zanette Kalila Azaria dari SMP Bakti Mulia, Novi Fitriani mengatakan, Zanette adalah salah satu siswa yang cerdas. Walaupun Zanette memiliki keterbatasan, semangat belajar dan kecerdasan Zanette terlihat saat tidak ada hambatan pada proses belajar.
"Anet (sapaan Zanette) memang ada keterbatasan khusus menurut saya, dia sangat cerdas, karena dia mampu untuk mencari inovasi-inovasi baru yang menurut dia harus dia peroleh," ujarnya di RS Kartika tempat Zanette dirawat, Kamis (29/12).
Novi menjelaskan, gadis 13 tahun itu kerap mendatangi gurunya ketika dia tak bisa memecahkan sebuah soal. "Kalau ada pelajaran yang belum dia kuasai, pasti dia menemui gurunya atau dia belajar dengan keras, seperti itu," ujarnya lagi.
Walaupun Zanette memiliki keterbatasan dari sisi pendengaran, wali kelasnya menilai, Zanette sama sekali tidak terlihat kesulitan ketika proses belajar mengajar. "Tidak ada hambatan, dia malah semangat untuk sekolah dan lebih memilih sekolah umum," katanya.
Pembunuhan massal dengan korban enam orang meninggal terjadi di sebuah rumah di Jalan Pulomas Utara, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (26/12). Para korban yang meninggal ditemukan terkunci dari luar, dalam kamar mandi berukuran 2x1,5 meter di rumah yang beralamat di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A RT12/16 Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur. Di kamar mandi tersebut, ditemukan juga lima penyintas.
Korban meninggal adalah pemilik rumah Dodi Triono (59 tahun), dua putri Dodi, Diona Arika Andra Putri (16) serta Dianita Gemma Dzalfayla (9). Selain itu, meninggal juga Amelia Reza Fahlevi (9 tahun) yang merupakan kawan Dianita. Serta Yanto dan Tasrok (40), yang merupakan sopir korban. Sementara para penyintas adalah Zanette Kalila Azaria (13), serta para asisten rumah tangga, yakni Emi (41), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy (23).
Polisi masih menyelidiki motif para pembunuh karena tak ada barang berharga korban yang hilang. Dari keterangan sementara, pelaku diduga berjumlah tiga orang.