Rabu 11 Jan 2017 14:54 WIB

KPU RI Sebut Pengadaan Logistik Pilkada Serentak Capai 69 persen

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Esthi Maharani
Petugas KPU saat mengecek kelengkapan logistik Pilkada / Ilustrasi
Foto: ANTARA FOTO
Petugas KPU saat mengecek kelengkapan logistik Pilkada / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua KPU RI, Juri Ardiantoro, mengatakan pengadaan logistik Pilkada serentak 2017 mencapai 69 persen. Sebanyak 91 satuan kerja (satker) pelaksana pilkada telah melaksanakan pengadaan logistik pilkada.

"Secara umum, kondisi saat ini sudah 69 persen satker yang melakukan proses pengadaan logistik pilkada serentak. Pengadaan ini meliputi jenis logistik surat suara, tinta sidik jari, segel dan hologram," ujar Juri saat meninjau proses pencetakan surat suara Pilgub Banten di PT Dian Rakyat, kawasan industri, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu (11/1).

Menurutnya, ada 101 satker pelaksana pilkada yang melakukan pengadaan logistik. Hingga Selasa,  sudah ada 91 satker yang telah melaksanakan proses pengadaan logistik. Beberapa satker, seperti DKI Jakarta, Banten dan Kota Tasikmalaya sudah mencetak surat surat suara.

Sementara itu, sebanyak 10 satker lain kini sedang dalam proses persetujuan desain surat suara. "Pada pekan depan, seluruh satker diperkirakan sudah dalam tahap proses cetak surat suara," lanjut Juri.

Dia menambahkan, jumlah surat suara yang akan dicetak secara nasional untuk Pilkada 2017 tercatatat sebanyak 45.591.762 lembar. Sebanyak 22.918.586 lembar surat suara diperuntukkan bagi Pemilihan Bupati dan Pemilihan Walikota, sementar 22.673.194 lembar surat suara digunakan untuk Pemilihan Gubernur.

Selain itu, KPU RI pun mencatat kebutuhan tinta untuk sidik jari sebanyak 199.322 botol, kebutuhan segel sekitar 2.093.971 keping dan 330.727 keping hologram. Keempat jenis logistik ini akan digunakan di 101 daerah penyelenggara Pilkada.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement