Selasa 31 Jan 2017 14:08 WIB

Pedagang Mereguk Untung dari Keramaian Sidang Ahok

Red: Israr Itah
 Massa dari berbagai ormas Islam melakukan aksi saat sidang kasus penistaan Agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang berlangsung di Auditorium Kementan, Jakarta, Selasa (31/1).
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Massa dari berbagai ormas Islam melakukan aksi saat sidang kasus penistaan Agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang berlangsung di Auditorium Kementan, Jakarta, Selasa (31/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sidang kasus penistaan agama oleh Gubernur Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jalan RM Harsono, Pasar Minggu, Jakarta Selatan dikeluhkan banyak pihak. Sebab membuat lalu lintas di sekitar kawasan Ragunan macet. 

Para siswa yang lokasi sekolahnya berada di seputar Kementan harus menempuh waktu lebih lama. Begitu pula dengan para pekerja. Hanya pedagang kaki lima (PKL) yang tampaknya tak berkeberatan. Sebab, mereka menangguk keuntungan dari sidang tersebut.

Seorang pedagang bernama Eni Kuswati (35) menyatakan pendapatannya melonjak dua kali lipat dari keuntungan pada hari biasa. Sehari-harinya Eni berjualan minuman dan makanan ringan dengan kisaran harga untuk minuman Rp 3 ribu - Rp 5 ribu/botol sedangkan untuk goreng-gorengan serta mie instan berkisar harga Rp 2 ribu - Rp 6 ribu/porsi.

"Biasanya, hanya dapat Rp 200ribu tetapi karena ada sidang kadang dapat sampai Rp 500 ribu," tutur Eni saat sidang kedelapan Ahok berlangsung pada Selasa (31/1).