Rabu 01 Feb 2017 09:10 WIB

Wujudkan Hafiz Alquran, Oki Setiana Dewi Kenalkan Metode Neuro Nadi

Rep: MG ROL 91/ Red: Hazliansyah
 Penemu Teknik Neuro Nadi Ustaz Qr. Jalaluddin Haji Hasanuddin (kiri), bersama Komisaris Neuro Nadi Indonesia Ustazah Oki Setiana Dewi saat menjelaskan metode belajar Alquran dengan teknik Neuro Nadi, Jakarta, Selasa (31/1).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Penemu Teknik Neuro Nadi Ustaz Qr. Jalaluddin Haji Hasanuddin (kiri), bersama Komisaris Neuro Nadi Indonesia Ustazah Oki Setiana Dewi saat menjelaskan metode belajar Alquran dengan teknik Neuro Nadi, Jakarta, Selasa (31/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semangat Oki Setiana Dewi untuk menciptakan para penghafal Alquran terus digulirkan. Setelah menghadirkan Rumah Quran pada September 2016 lalu, kini Oki mengenalkan satu metode yang dapat menunjang penghafalan Alquran lengkap dengan tajwid yakni "neuro nadi Indonesia (NNI)".

"Alhamdulillah saya bersama teman-teman, kami meluncurkan metode belajar Alquran yang baru di Indonesia. Metode ini berbeda, karena dimulai dari masa kandung, ketika seorang ibu yang ingin anaknya jadi penghafal Alquran dimulai sejak di masa dalam kandungan," ujar Oki dalam peluncuran metode NNI, kemarin.

Oki mengatakan, di Rumah Quran hingga kini telah bergabung beberapa santri. Hingga Januari 2017, mereka sudah mampu menghafal Alquran beberapa juz. Akan tetapi karena metode yang digunakan belum terstruktur dengan modul, mereka belum mampu menghafal Alquran secara acak.

Dalam metode ini dikembangkan melalui beberapa modul. Yakni Nadi Quranic Pranatal Education Centre yang memberikan program pendidikan ibu hamil untuk memberikan stimulasi kepada anak dalam kandungan mulai minggu ke 12 sampai ke-34 menggunakan ritme ketukan dasar Alquran.

Kemudian teknik neuro nadi dan imageri ayat-ayat Alquran. Program pendidikan ini ditujukan untuk bayi dan anak-anak berusia di bawah 4 tahun atau 1.000 hari pertama yang berdasarkan Alquran. Fokus kepada pembentukan tujuh tujuan utama bagi membentuk kebiasaan dengan mengoptimalkan potensi pembelajaran masa emas.

Ketiga, Nadi Quranic Playtime Centre. Siswa anak-anak berusia empat sampai enam tahun diajak untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menghafal Alquran dengan teknik Neuro Nadi Tahfiz. Keempat, Nadi Quranic Learning Centre, yakni pusat pembelajaran Alquran teknik neuro nadi, siswa berusa tujuh hingga 70 tahun fokus pembelajaran Alquran tingkat dasar tamhid, tajwid, talaqqi am dan talaqqi khusus neuro nadi.

Terakhir Nadi Quranic Tahfiz Centre, program hafalan Alquran berkonsepkan neurofisiologi dengan mengoptimalkan fungsi otak kanan dan otak kiri secara bersamaan dalam proses menghafal. Kelak metode pembelajaran ini akan menyebar ke seluruhh Indonesia insya Allah.

Diharapkan melalui metode pembelajaran ini dapat membuat apa yang dihafalkan lebih melekat. Oki juga berharap lewat NNI ia dapat lebih berkontribusi di dunia Alquran dan pendidikan.

"Setidaknya Oki bisa menjadi bagian dari teman-teman yang ingin mempelajari dan menghafal Alquran, dengan cara menyiapkan sebuah wadah dan kemudian memperkenalkan metode belajar Alquran,” kata Oki.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement